Dia memperkirakan harga sewa saat ini mencapai miliaran rupiah, apalagi jenazah kedua terpidana mati asal Australia ditempatkan di ruang paling istimewa selama dua hari satu malam. Belum lagi biaya peti mati yang disiapkan pengelola Rumah Persemayaman Abadi.
"Ya bisa sampailah mas, hampirlah satu miliar, tapi pastinya kita tidak tahu ya. Mereka kan dua orang, di tempat VIP lagi kan, Room A itu VIP mas, sekarang tahun 2015, coba bayangkan, belum kalau petinya dibuat pihak sini dari kayu nomor satu. Uang miliaran ga ada artinyalah bagi kedutaan demi warganya," katanya.
Meskipun begitu, lelaki itu mengagumi pengelola rumah Abadi, karena terkadang mereka tidak memaksakan ongkos bagi keluarga yang tidak mampu. Seperti dirinya dulu, pernah diberi keringanan hingga 20 persen.
"Tapi kalau tidak mampu, tidak dipaksa mas, tapi nanti ada saja yang sumbang. Saya pernah dapat diskon hingga 20 sampai 30 persen," katanya.