Pasokan Pangan dan Air Bersih Makin Menipis, Korban Gempa Resah

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 30 April 2015 | 11:10 WIB
Pasokan Pangan dan Air Bersih Makin Menipis, Korban Gempa Resah
Seorang personel paramiliter Nepal berbicara dengan seorang korban gempa, (26/4). (Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ribuan orang menyelamatkan diri dari ibu kota Nepal, Kathmandu, seiring dengan merebaknya desas-desus mengenai kekurangan pangan dan air bersih. Sementara itu, operasi bantuan internasional hingga empat hari setelah gempa mengguncang pada Sabtu (25/4/2015) masih belum jelas.

Kementerian Dalam Negeri Nepal menyebutkan jumlah korban jiwa akibat gempa kuat pada Sabtu (25/4/2015) telah mencapai 5.057 orang. Sedangkan 10.915 orang lainnya cedera, dan ibuan orang masih belum ditemukan.

Di Ibu Kota Nepal dan sekitarnya, banyak rumah ambruk dan reruntuhannya masih belum dibersihkan dan banyak mayat diduga terjebak di bawahnya.

Di Kota Pariwisata Bhaktaur, daerah permukiman benar-benar hancur akibat gempa dan semua warga tinggal di luar rumah atau di tenda. Beberapa keluarga malah tinggal di truk atau di dalam kendaraan.

Polisi dan tentara Nepal berpatroli di jalan di daerah yang porak-poranda tapi situasi secara umum tenang.

Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala memperingatkan jumlah korban jiwa bisa mencapai 10.000. Sementara mereka yang selamat harus berjuang menghadapi kekurangan air dan makanan. Sementara ribuan orang yang cedera berada dalam kondisi kritis dan ratusan orang belum ditemukan.

Negara di kaki Himalaya itu mengumumkan tiga hari berkabung mulai Rabu (29/4/2015) kemarin.

Sekalipun bantuan internasional mengalir, dan banyak relawan mencapai bagian paling terpencil di negara yang tak memiliki laut tersebut, terlihat jelas bahwa gempa itu mungkin lebih buruk dibandingkan dengan akibat gempa yang merenggut lebih dari 8.000 jiwa pada 1934 di Nepal.

Semua warisan budaya di negeri tersebut hancur, sehingga menghancurkan kehidupan puluhan ribu orang yang bergantung atas pariwisata.

PBB menyatakan gempa itu telah mempengaruhi delapan juta di 39 kabupaten, lebih dari dua juta di antara mereka tinggal di daerah yang paling parah diguncang gempa.


REKOMENDASI

TERKINI