Lokalisasi Pelacuran dari Sisi Kesehatan, Bisa Lebih Baik

Rabu, 29 April 2015 | 19:12 WIB
Lokalisasi Pelacuran dari Sisi Kesehatan, Bisa Lebih Baik
Ilustrasi PSK. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama melempar wacana untuk melegalkan lokasi prostitusi. Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur juga berencana memberikan sertifikat bagi pelacur.

Ahok meyakini langkah legalisasi kawasan prostitusi dan sertifikasi bisa menjamin para penjaja seks sehat dan bisa melayani para pelanggan dengan aman. Seperti diketahui, melakukan hubungan seks dengan PSK berisiko tinggi menularkan berbagai penyakit seksual.

Menanggapi wacana Ahok, Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Sigit Priohutomo menyatakan bahwa prostitusi yang terstruktur dan terlokalisir dengan baik tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan prostitusi jalanan yang tersebar tanpa kontrol. Menurutnya, dengan adanya intervensi di kawasan lokalisasi, resiko penularan penyakit menular seksual bisa dicegah dengan baik.

"Prostitusi terkontrol yang memiliki program pencegahan dan pengendalian infeksi menular seksual tentunya lebih baik," katanya ketika dihubungi suara.com, Rabu (29/4/2015).

Sigit tak menampik dalam mengontrol infeksi menular seksual yang biasanya ditularkan oleh penjaja seks komersial lebih mudah jika dilakukan dalam program yang terstruktur.

"Mencegah IMS harus dengan program yang terstruktur dan untuk menjalankan program ini lebih mudah di lokasi tertentu dan terkontrol dengan baik," imbuhnya.

Namun, Sigit menegaskan bahwa peniadaan prostitusi akan lebih baik dalam mencegah penularan penyakit seksual.

"Mana lebih baik ada atau tidak ada prostitusi? Tentunya tidak ada prostitusi lebih baik. Masalahnya bagaimana meniadakan prostitusi, tidak segampang itu memberantasnya," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI