Suara.com - Pengacara terpidana mati Sylvester Obiekwe Nwolise, Novalita, mengatakan keluarga Sylvester sudah menerima eksekusi mati.
"Pihak keluarga ikhlas," kata Novalita saat ditemui di Rumah Sakit PGI, Cikini, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (29/4/2015).
Novalita mengatakan sebelum dieksekusi, Sylvester pernah berpesan kepada istri agar tetap memberikan kasih sayang kepada kedua anak, yang masing-masing berusia tiga tahun dan enam tahun.
"Pesan Sylvester ke istrinya ya jaga anak-anaknya, dia mau pulang ke Nigeria, dia bilang ke anak-anaknya daddy mau ke Nigeria, lama nggak akan pulang-pulang," kata Novalita menirukan perkataan Sylvester.
Saat itu, kata Novalita, Sylvester khawatir dengan istrinya yang bakal sendiri membesarkan anak.
"Ya jelas ada kekhawatiran, itu yang sedang dipikirkan istrinya, karena kasus ini lain dari terpidana lainnya," kata Novalita.
Setelah disemayamkan, jenazah Sylvester akan dipulangkan ke Nigeria. Rencananya, Sylvester akan diberangkatkan Kamis (30/4/2015) jam pukul 08.00 WIB lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"17 jam penerbangan dari besok pagi jam 8, sudah fix berangkat dari sini jam delapan ke Cengkareng," kata dia.
Saat ini, keluarga Sylvester masih berada di rumah duka.
"Mertua, istrinya, adiknya Patrick," kata dia.
Sylvester merupakan warga negara Nigeria yang menyelundupkan 1,2 kilogram heroin. Sylvester tertangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada 21 Desember 2002. Ia dieksekusi di Nusakambangan dini hari tadi bersama tujuh terpidana lainnya dalam kasus yang sama.