Suara.com - Kepala Pengelola Kamar Jenazah rumah duka Cikini, Jakarta Pusat, Hendra Lugito mengatakan bahwa masih ada darah di tubuh jenazah terpidana mati, Sylvester Obiekwe Nwolise.
Selain adanya darah, Hendra juga membeberkan bahwa ukuran peti mati untuk bandar narkoba asal Nigeria itu kekecilan.
"Iya memang kekecilan (peti jenazah), masih ada bekas darah," kata Hendra saat ditemui di rumah duka RS PGI, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/4/2015)
Karena itu, pihak rumah duka RS PGI Cikini kembali membersihkan darah yang masih menempel di tubuh Sylvester dengan arak.
"Hanya dibersihkan harus pakai arak kalau dimandikan nanti timbul pembekuan," kata Hendra.
Seperti diketahui, Sylvester merupakan warga Nigeria yang menyelundupan 1,2 kilogram heroin. Sylvester tertangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada 21 Desember 2002. Bersama tujuh orang terpidana mati kasus narkoba, Sylvester telah dieksekusi regu tembak. Eksekusi tersebut dilaksanakan pada Rabu (29/4/2015) mulai pukul 00.30 WIB.
Jenazah Sylvester tiba di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan. Pantauan suara.com, Jenazah Sylvester yang didatangkan dari LP Nusakambangan tiba di rumah duka Cikini pukul 12.50 WIB. Jenazah diangkut ambulans bernopol R 9586 CB yang dikawal satu mobil patwal dan satu Kijang Innova. Begitu jenazah tiba, jasad Sylvester langsung disambut oleh keluarga dan beberapa kerabatnya dengan kucuran air mata.