Liput Duo Bali Nine, Wartawan Panjat Tembok dan Masjid

Rabu, 29 April 2015 | 15:38 WIB
Liput Duo Bali Nine, Wartawan Panjat Tembok dan Masjid
Cara wartawan meliput Myuran Sukumaran dan Andrew Chan di Tempat Persemayaman, Jakarta Barat [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pagi hingga siang, wartawan dilarang masuk ke area Rumah Persemayaman Abadi, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, untuk meliput peristiwa kedatangan dua jenazah terpidana narkoba asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Wartawan hanya diizinkan mengamati dari pintu gerbang rumah persemayaman. Juru foto, kameramen, wartawan radio, maupun wartawan tulis, berjubel di gerbang.

Demi mendapatkan informasi, sebagian pun berinisiatif mengambil tangga yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut.

Benar saja, disaat jenazah Andrew dan Myuran datang dengan dikawal beberapa anggota polisi, wartawan yang kebanyakan fotografer langsung memanjat tangga untuk mengabadikan momen tersebut dari atas tembok.

Sebagian wartawan lagi naik ke atas gedung masjid yang letaknya bersebelahan dengan rumah persemayaman.

Para satpam pun dibuat pusing. Tapi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan memberikan nasihat.

"Aduh, pintu ditutup, tetap saja masih bisa, hati-hati, awas jatuh," kata salah satu satpam dari Kedutaan Besar Australia sambil menggelengkan kepala melihat tingkah wartawan.

Andrew dan Myuran dieksekusi mati oleh regu tembak pada dini hari tadi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Berbagai langkah telah dilakukan pemimpin Australia, tapi gagal total.

Sebelum diterbangkan ke Australia yang rencananya dilakukan besok, jenazah kedua gembong narkotika disemayamkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI