Suara.com - Eksekusi terhadap delapan terpidana mati kasus narkoba menyisakan duka bagi orang-orang terdekat. Selain keluarga, ada pula rekan sesama terpidana yang merasa kehilangan.
Salah satunya adalah Lindsay Sandiford, warga negara Inggris yang divonis mati pada bulan Januari 2013 dalam kasus penyelundupan kokain ke Bali. Perempuan berusia 58 tahun yang diketahui dekat dengan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, dua terpidana mati asal Australia, membuat pernyataan tertulis pascaeksekusi terhadap keduanya.
"Saya amat sedih setelah mengetahui bahwa Myuran Sukumaran dan teman baik saya Andrew Chan telah dieksekusi hari ini. Saya ingin menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga dan orang-orang yang mereka cintai," tulisnya seperti dikutip News.com.au.
"Banyak hal yang telah dikatakan soal pantaskah Andrew dan Myuran untuk mati atas kejahatan mereka. Saya tidak mengenal orang-orang tersebut ketika mereka melakukan kejahatan tersebut 10 tahun yang lalu," sambungnya.
"Yang dapat saya katakan adalah bahwa Andrew dan Myuran yang saya kenal adalah orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjamah kehidupan banyak orang, termasuk diri saya," ujar Lindsay.
"Andrew secara khusus adalah teman dekat dan orang yang saya percayai selama saya berada di Lapas Kerobokan. Ia menjadi konselor bagi saya dan membantu saya melewati masa-masa sulit setelah saya divonis mati pada tahun 2013," kenang Lindsay.
"Orang-orang (Andrew dan Myuran) yang ditembak mati hari ini adalah orang-orang yang sudah berubah - orang baik yang sudah mengubah kehidupan orang-orang di sekitar mereka. Kematian mereka secara brutal membuat dunia menjadi tempat yang semakin buruk," tutup Lindsay. (News.com.au)