Suara.com - Jenazah terpidana mati kasus narkoba asal Brasil, Rodrigo Gularte, sudah tiba di Rumah Sakit Saint Carolous, Jakarta Pusat, sekitar jam 12.45 WIB. Gembong narkotika ini dieksekusi mati di Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dini hari tadi.
Sepupu Rodrigo, Angelita Muxfeldt, datang mengiringi jenazah Rodrigo. Dengan busana gelap dan kacamata hitam, dia meneteskan air mata menyaksikan jenazah Rodrigo di peti mati.
Angelita bercerita ia tidak percaya dengan apa yang dia lihatnya sekarang. Sebab, beberapa waktu yang lalu, dia masih berbincang dengan Rodrigo.
"Dia orang yang baik, dan kita tidak percaya sekarang dia sudah menjadi jenasah," kata Angelita dalam bahasa Inggris.
Setelah disemayamkan, kata Angelita, jenazah Rodrigo akan dibawa ke Brasil. Nantinya, jenazah akan dikubur.
"Dia tidak akan dikremasikan, supaya tubuhnya menyatu dengan tanah Brasil," ujarnya.
"Dia memang pernah bilang, dia akan pulang, dan akan menuju tempat yang lebih baik," tambah dia.
Dini hari tadi, pukul 00.25 WIB, delapan terpidana mati kasus narkotika dieksekusi. Mereka adalah Andrew Chan (warga Australia), Myuran Sukumaran (warga Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), dan Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria).
Sedangkan eksekusi Serge Areski Atlaoui (Prancis) dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina) ditunda karena alasan hukum.