Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) mengungkapkan kalau kejiwaannya terganggu setelah polisi menggeledah ruang kerjanya Senin kemarin (28/4/2015).
Penggeledahan itu terkait penyidikan kasus dugaan korupsi Uninterruptible Power Suply (UPS) yang dibahas oleh Komisi E DPRD DKI Jakarta pada tahun 2014 bersama eksekutif.
Lulung bahkan sebelumnya tidak ingin menggunakan kuasa hukum dalam kasus ini, namun setelah ada peristiwa itu dirinya akan menggunakan pengacara.
"Tadinya saya nggak mau pakai kuasa hukum karena memang tidak ada apa-apa. Tapi ketika ada penggeledahan jantung saya jujur saja deg-degan nih. Saya jujur hari ini psikologis saya terganggu dan saya jujur hari ini saya terganggu," ujar Lulung ketika memberikan keterangan pasaca penggeledahan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Politisi PPP itu bahkan menilai, dirinya tidaklah bersalah, dan meyakini kebenaran akan menghampiri dirinya. Lulung mengharapkan proses yang dilakukan oleh Bareskrim haruslah transparan.
"Kebenaran itu tetap akan datang. Kita lihat saja, yang penting kita harapkan adalah proses yang transparan, terbuka, karena proses anggaran itu dibahas dengan terbuka," kata LuLung.
Terkait pengacara, Lulung yang diketahui memiliki kantor advokasi sendiri itu mengaku banyak pengecara yang siap mendampinginya dalam kasus UPS.
"Semalam banyak yang kasih perhatian ke saya terutama para advokat, jadi banyak yang dukung saya, akhirnya ada orang betawi yang dateng, (menyaranin) udah ngga usah pakai (pengacara-pengacara) yang lain, satu orang aja, nanti masalah kalau banyak," tegas Lulung.