Suara.com - Akhir pekan lalu, Polda Metro Jaya menggerebek tempat prostitusi online dengan pelacur-pelacur masih ABG di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Bagaimana cara kerja germo di apartemen itu dalam merekrut pelacur ABG atau dikenal seabgai angel?
Germo yang diamankan polisi dari apartemen, punya cara tersendiri untuk merekrut pelacur di bawah umur. Biasanya, dia mencari lewat media sosial atau dari mulut ke mulut.
"Jadi dia merekrut dari Facebook atau dari mulut ke mulut. Dia menawarkan mereka untuk menjadi model. Bukan model yang ada di majalah, tapi model prostitusi. Keuntungan diberitahukan. Sehari Rp600 ribu-Rp1 juta. Jadi tidak ada paksaan," kata Kepala Sub Direktorat Remaja, Anak, dan Wanita Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Didi Hayamansyah di Polda Metro Jaya, Selasa (28/4/2015).
Didi menduga para angel mau direkrut karena tergiur dengan iming-iming yang dikatakan germo.
"Namun, ketika kita tanya sekarang, mereka tertutup. Tapi yang jelas mereka tidak terpaksa untuk melakukan ini tapi karena tergiur penghasilannya," kata Didi.
Setelah berhasil direkrut dan menghasilkan uang, kata Didi, si angel mendapatkan bagian 20-30 persen dari harga yang ditawarkan kepada pelanggan.
Misalnya, pelacur mendapatkan Rp600 ribu dari satu pelanggan, mereka hanya kebagian Rp200 ribu. Sedangkan sisanya masuk kantong germo.
Para angel, kata Didi, juga diberi gaji bulanan, di luar pendapatan per pelanggan.
Para angel, katanya, ditempatkan di Apartemen Kalibata City. Mereka juga mendapat jatah libur satu hari dalam sepekan.