24 Jam Berpelukan dengan Mayat Korban Gempa Nepal

Selasa, 28 April 2015 | 06:05 WIB
24 Jam Berpelukan dengan Mayat Korban Gempa Nepal
Jenazah gempa Nepal dikremasi. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala lelaki itu penuh luka memar. Wajahnya kusam penuh debu. Tangannya banyak luka terbaret sebuah benda tajam. Dia hanya merintih kesakitan.

Pria Nepal itu salah satu yang selamat dari maut akibat gempa dahsyat, Sabtu (25/4/2015) siang. Selama lebih dari 24 jam dia terkubur puing-puing bebatuan rumahnya yang runtuh.

Dia menangis begitu tim SAR dari Australia menemukannnya. Dia ditarik perlahan keluar dari lubang.

Lelaki itu tidak bisa berkata-kata, bahkan memejamkan mata pun sulit. Dia hanya merintih kesakitan.

Selama 24 jam, dia dalam posisi memeluk sahabatnya yang juga lelaki. Namun sahabatnya itu sudah meninggal begitu terjepit tembok beton. Selama 24 jam mereka berpelukan. Namun salah satu dari mereka sudah tak bernyawa selama itu.

Mereka ditemukan di kawasan Swyambhu di Lembah Kathmandu, Nepal. Lelaki kurus itu beruntung dibanding ribuan orang yang mati seketika begitu tertimpa puing-puing. Ribuan mayat itu ada yang sudah dikremasi, namun ada juga yang hanya digeletakkan di jalan-jalan pusat kota.

"Tragisnya, banyak mayat ditarik dari reruntuhan bangunan setiap jam. Kerusakan yang luas, puing-puing dan tanah longsor menghambat akses untuk memberikan bantuan ke banyak desa," kata salah satu petugas Palang Merah Australia, Senin (27/4/2015). (Daily Mail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI