Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melihat secara langsung penggeledahan yang dilakukan penyidik Bareskrim Mabes Polri di ruang Sekretariat Komisi E di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin malam (27/4/2015).
Dia memastikan jika penggeledahan ruangan tersebut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS).
"Ini ada surat nya. Terjadi penggeledahan dari Bareskrim menyangkut masalah UPS," kata Prasetyo saat ditemui wartawan.
Namun politisi PDI Perjuangan itu belum bisa mengomentari saat ditanyai soal penggeledahan di ruang kerja Wakil Ketua DPRD Abraham Lulung dan ruang kerja anggota komisi E Fahmi Zulfikar Hasibuan.
Pasalnya dia baru mengetahui kabar penggeledahan dari Sekretaris Dewan DPRD DKI Sotar Harahap.
"Setelah itu dapat laporan dari pak Sekwan tadi jam dua ada penggeledahan. Saya langsung meluncur ke Jakarta," katanya.
Selain itu, dia mengaku belum mengetahui lebih jauh barang bukti yang disita oleh penyidik.
"Kita belum tahu, kalau melihatnya kan ini masih mencari bukti-bukti," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD DKI Jakarta Sotar Harahap mengatakan, ada tiga ruangan yang digeledah penyidik Bareskrim Mabes Polri terkait kasus dugaan korupsi pengadaan UPS.
"Ruang pimpinan DPRD DKI Abraham Lunggana (Haji Lulung), ruang kerja Komisi E dan ruang Fahmi Zulfikar, anggota DPRD Fraksi Hanura," ujar Sotar ketika dijumpai di ruangannya, Jakarta, Senin (27/4/2015
Menurutnya, sebanyak 15 penyidik dikerahkan dalam penggeledahan yang dilakukan sejak siang tersebut.
"Ada sekitar 15 anggota polri yang melakukan penggeledahan berpakaian kemeja putih," kata dia.
Kata Sotar, nantinya penyidik bakal menyerahkan berita acara yang berkaitan dengan kegiataan penggeledahan tersebut.
"Oh iya dong untuk berita acara serah terima," kata dia.