Pesta Bikini Masuk Ranah Polisi, Divine Production akan Diperiksa

Senin, 27 April 2015 | 16:56 WIB
Pesta Bikini Masuk Ranah Polisi, Divine Production akan Diperiksa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami menerima surat permohonan maaf, namun tidak ada yang bertanggungjawab hanya distempel panitia. Yang penting kami laporkan dulu, untuk masalah tindak lanjutnya sangat memungkinkan untuk ke ranah hukum. Yang dilaporkan pihak Divine Production, atas nama Debby Carolina. Laporannya tadi sudah diterima," katanya.

Sebelumnya diberitakan, muncul undangan pesta bikini di dunia maya, seperti Twitter dan situs YouTube.

Video menayangkan sebuah gambar pamflet dari Divine Production yang mengajak pelajar SMA untuk menghadiri acara bertajuk Splash After Class di The Hotel Media and Towers, Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 3, Jakarta Pusat, yang rencananya digelar Sabtu (25/4/2015).

Dalam poster, penyelenggara menyantumkan nama sejumlah sekolah, antara lain SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 14, SMA 38, SMK 50, SMA 24, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, SMA 44, SMA Alkamal, SMA 29, SMA 26, dan SMA 31.

Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta polisi segera menindak event organizer.

"EO ini biar kepolisian nanti (yang menangani). Makanya justru kepolisian ya, ini kita karena hukum, biar mereka (polisi) yang akan menindak," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Djarot juga meminta para guru dan kepala sekolah lebih waspada bila sewaktu-waktu kegiatan serupa muncul lagi.

Pada Kamis (23/4/2015) lalu, Kara, selaku project manager Divine Production, meminta maaf kepada berbagai pihak khususnya sekolah-sekolah yang merasa namanya tercemar karena disangkutpautkan dengan pemberitaan ini.

"Kami dari Divine Production menyatakan bahwa acara nanti tanggal 25 april yang ramai diperbincangkan akan dibatalkan. Kami meminta maaf kepada SMA yang merasa namanya jadi tercemar karena disangkutpautkan dengan berita ini," ujar Kara kepada suara.com melalui sambungan telepon.

Kara juga menyatakan bahwa pencatutan beberapa nama sekolah yang disebut-sebut mendukung pesta tersebut murni kesalahan pihak direksi Divine Production. Ia mengaku bahwa sekolah-sekolah tersebut tidak terlibat kerja sama apapun dengan pihaknya selaku penyelenggara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI