Tiga Heli Evakuasi Pendaki yang Terjebak Dua Hari di Everest

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 27 April 2015 | 15:11 WIB
Tiga Heli Evakuasi Pendaki yang Terjebak Dua Hari di Everest
Para pendaki di base camp Everest. (Reuters/Navesh Chitrakar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim evakuasi korban longsor salju Puncak Everest, dengan menggunakan helikopter mengevakuasi para pendaki yang terjebak selama dua hari pascaterjadinya longsor. Lewat Twitter, pendaki Rumania Alex Gavan mengatakan bahwa sedikitnya ada tiga helikopter yang sudah tiba di perkemahan 1 dan 2, pada ketinggian di atas 6.000 meter di atas permukaan laut, tempat di mana para pendaki terjebak.

Gavan mengatakan, masing-masing helikopter hanya mampu mengangkut dua pendaki. Sementara itu, pendaki asal Denmark, Carsten Lilleund, mengunggah sebuah video di Facebook yang menampilkan satu unit helikopter mendarat, mengevakuasi dua pendaki lalu langsung mengudara kembali 30 detik kemudian. Proses evakuasi berjalan lancar berkat cuaca cerah di sekitar lokasi.

Para pendaki yang selamat dari longsoran salju menceritakan bagaimana awan raksasa berisi batu es menghantam base camp yang dijadikan tempat persinggahan para pendaki, pada Sabtu (25/4/2015), bersamaan dengan terjadinya gempa yang mengguncang kawasan Nepal. Tujuh belas orang tewas, sementara lebih dari 60 lainnya cedera.

Sedikitnya 100 pendaki dan pemandu selamat dari bencana longsor salju di Everest. Namun, mereka sudah terperangkap dua hari di perkemahan 1 dan 2 lantaran longsoran salju yang menutup jalur pendakian mereka.

Menteri Luar Negeri Jepang, pada hari Senin (27/4/2015) mengatakan bahwa ada seorang warga Jepang di antara para korban tewas Everest. Sebelumnya, Amerika Serikat, lewat Departemen Luar Negerinya mengklaim bahwa tiga warganya tewas di puncak tertinggi dunia tersebut. Satu diantaranya adalah insinyur perusahaan teknologi Google, sementara dua lainnya adalah seorang petugas medis dan seorang sineas. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI