Ini Makna di Balik Lukisan 'Seram' Terpidana Mati Bali Nine

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 27 April 2015 | 12:46 WIB
Ini Makna di Balik Lukisan 'Seram' Terpidana Mati Bali Nine
Salah satu lukisan terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran yang dibawa sang pengacara Julian McMahon. (Reuters/Beawiharta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu terpidana mati kasus narkotika, Myuran Sukumaran, diketahui gemar melukis. Menjelang eksekusi mati atas dirinya dan terpidana mati lainnya, Myuran makin sering membuat lukisan yang menggambarkan perasaannya.

Salah satu lukisan hasil karyanya berjudul "Self Portrait. 72hrs Just Started" yang apabila diterjemahkan kurang lebih maknanya adalah "Potret Diri. 72 Jam Baru Saja Dimulai". Lukisan tersebut menampilkan sosok dirinya dengan latar belakang berwarna hitam. Di bagian dada kiri, tempat di mana peluru akan menembus tubuhnya kelak, terlihat semacam lubang berwarna hitam pula.

Bagian belakang kanvas dibubuhi tanda tangan, Myuran Sukumaran, Besi Prison, Nusakambangan. Tanggal 25 April yang tercantum di situ menunjukkan bahwa lukisan itu selesai ia buat pada hari Sabtu akhir pekan lalu.

Lukisan tersebut dibawa oleh pengacara Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, Julian McMahon, pada hari Minggu (26/4/2015). Saat dibawa, lukisan cat minyak Myuran masih basah. Lukisan itu, dan delapan lainnya sebagian besar dibuat Myuran beberapa jam sebelum dan setelah ia mengetahui bahwa dirinya dan Andrew akan dieksekusi pekan ini.

Lukisan-lukisan dan tulisan Myuran di belakangnya menjadi catatan perjalanannya yang akan segera berakhir dalam waktu dekat. Lukisan potret diri yang pertama kali dibuat Myuran pada tanggal 16 April tidak diberi judul. Hanya tercantum namanya dan tulisan Besi Prison, Nusakambangan.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 22 April, ia membuat lukisan lagi yang ia beri judul "Self Portrait" atau "Potret Diri". Selang beberapa hari setelahnya, lukisan buatan Myuran kian terkesan "gelap".

Di lukisan tersebut, ia menggoreskan cat lukis di atas wajahnya, seolah tumpah di wajahnya. Ia memberinya judul "Self Portrait Beneath the Shadow", atau jika diartikan menjadi "Potret Diri di Balik Bayang-bayang".

Pada tanggal 24 April, ia membuat potret diri. Namun, kali ini ia menggambar pula kakinya ditekuk di depan tubuhnya. Ia memberinya judul "Self Portrait. A Strange Day" atau jika diartikan menjadi "Potret Diri. Hari yang Aneh".

Di hari yang sama, Myuran melukis sebuah lukisan lain. Di lukisan ini, ia menggambar bayangan hitam melingkupi kepalanya. Ia memberinya judul "Self Portrait After a New Arrival" atau yang artinya "Potret Diri Setelah Kedatangan Orang Baru".

Tidak diketahui apakah "kedatangan" yang dimaksud di sini adalah kedatangan terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso yang dipindahkan dari penjara Yogyakarta ke Lapas Besi, Nusakambangan, tempat Myuran dan Andrew menunggu eksekusi selama ini.

Kemudian, pada tanggal 25 April, Myuran melukis satu lukisan diri kembali. Kali ini, ia menempatkan kedua kakinya di depan tubuhnya dalam posisi seperti janin dalam kandungan. Ia memberinya judul "Self Portrait after our New Arrivals. A Bad Sleep Last Night". Lukisan inilah yang dibuat sebelum Myuran membuat lukisan terakhirnya, "Self Portrait 72 Hours Just Started". (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI