Manisnya Bisnis Barang "Aspal" di Glodok, VCD Porno Laris

Senin, 27 April 2015 | 06:47 WIB
Manisnya Bisnis Barang "Aspal" di Glodok, VCD Porno Laris
Ilustrasi porno. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain sohor dengan kehidupan malamnya, kawasan Glodok, Jakarta, juga terkenal dengan bisnis DVD/VCD bajakan. Bahkan, satpam yang berjaga di kawasan itu tak segan-segan memberikan petunjuk lokasi tempat barang bajakan itu.

“Itu mbak, depan lurus aja entar keliatan banyak yang jualan VCD noh,” kata satpam tersebut kepada suara.com, Minggu (26/4/2015).

Jualan DVD/VCD bajakan merupakan lahan bisnis yang menggiurkan. Untungnya besar.

Siang itu, sekitar pukul 13.30 WIB, suara.com melintas di kawasan Glodok menuju Plaza Glodok. Para pedagang tak ragu menawarkan barang dagangan mereka.

“Mbak, kakak, mas ayo mau cari apa? Di sini semua ada loh? Cari apa mas DVD unyil, ya? Ada nih mas koleksi terbaru?” kata seorang pedagang DVD bajakan.

Sapaan seperti itulah yang kerap terlontar ketika seseorang mengunjungi kawasan yang terkenal sebagai “gudang” DVD/ VCD bajakan tersebut.

Kata “unyil” yang diungkapkan oleh pedagang merujuk pada pengertian blue film atau film porno.

Itu sebabnya, jika ada perempuan yang berkunjung ke sana, dirasa aneh.

Di bawah jembatan Harco Plaza terdapat puluhan pedagang yang membuka lapak dagangan DVD/VCD bajakan.

Para pedagang rata-rata menjual film-film porno dan film Hollywood. DVD/VCD film biru dijual Rp6 ribu-Rp7 ribu per keping. Seturut mata memandang, dalam jarak 10 meter saja terdapat setidaknya 30 lapak.

Dalam sehari para pedagang bisa menjual 10-15 keping film biru dalam sehari.

Penjualan DVD/VCD bajakan tak hanya di Jembatan Harco, ketika ditelusuri lebih jauh di pelataran Plaza Glodok pun didapati hal serupa. Berjejer toko-toko dengan rak yang dipenuhi VCD yang rapi terbungkus plastik. Di beberapa toko, terlihat para pegawai sibuk mengemas tumpukan kepingan VCD ke dalam plastik lengkap dengan sampul yang dicetak mirip aslinya.

Sekeping VCD dihargai Rp8 ribu hingga Rp10 ribu. Menurut salah seorang pegawai, dalam sehari tokonya bisa menjual hingga lebih dari tujuh ribu keping VCD.

“Ya untung-untungan mba, kalau lagi ramai kayak hari minggu gini bisa sampai sekitar Rp40 jutaan. Kadang-kadang lebih apalagi kalau ada film baru. Nih kayak film Fast Furious 7 ini nih lagi laris banget banyak yang beli,” kata penjaga di salah satu toko VCD bajakan.

Naik ke lantai berikutnya, tidak ditemukan penjual VCD, di sana hanya penjual barang elektronik, seperti komputer jinjing, kamera, dan segala macam aksesoris.

Razia yang kerap dilakukan polisi terhadap pedagang DVD/VCD porno tidak membuat mereka jera. Bahkan, kios-kios dan lapak-lapak semakin banyak.

“Biasanya kalau mau ada razia, udah kesebar dari mulut ke mulut. Biasanya kita tutup 2-3 hari,” kata Mirna (23), penjaga toko DVD.

Ia juga menduga ada kerja sama oknum dan pedagang agar mereka selamat dari razia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI