Dalam sehari para pedagang bisa menjual 10-15 keping film biru dalam sehari.
Penjualan DVD/VCD bajakan tak hanya di Jembatan Harco, ketika ditelusuri lebih jauh di pelataran Plaza Glodok pun didapati hal serupa. Berjejer toko-toko dengan rak yang dipenuhi VCD yang rapi terbungkus plastik. Di beberapa toko, terlihat para pegawai sibuk mengemas tumpukan kepingan VCD ke dalam plastik lengkap dengan sampul yang dicetak mirip aslinya.
Sekeping VCD dihargai Rp8 ribu hingga Rp10 ribu. Menurut salah seorang pegawai, dalam sehari tokonya bisa menjual hingga lebih dari tujuh ribu keping VCD.
“Ya untung-untungan mba, kalau lagi ramai kayak hari minggu gini bisa sampai sekitar Rp40 jutaan. Kadang-kadang lebih apalagi kalau ada film baru. Nih kayak film Fast Furious 7 ini nih lagi laris banget banyak yang beli,” kata penjaga di salah satu toko VCD bajakan.
Naik ke lantai berikutnya, tidak ditemukan penjual VCD, di sana hanya penjual barang elektronik, seperti komputer jinjing, kamera, dan segala macam aksesoris.
Razia yang kerap dilakukan polisi terhadap pedagang DVD/VCD porno tidak membuat mereka jera. Bahkan, kios-kios dan lapak-lapak semakin banyak.
“Biasanya kalau mau ada razia, udah kesebar dari mulut ke mulut. Biasanya kita tutup 2-3 hari,” kata Mirna (23), penjaga toko DVD.
Ia juga menduga ada kerja sama oknum dan pedagang agar mereka selamat dari razia.