Jokowi: Bantuan Indonesia ke Nepal Masuk dalam 3-4 Hari

Senin, 27 April 2015 | 06:20 WIB
Jokowi: Bantuan Indonesia ke Nepal Masuk dalam 3-4 Hari
Sejumlah warga menggotong jenazah yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan di Kathmandu, Nepal. (Reuters/Navesh Chitrakar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan bantuan Indonesia untuk bencana gempa bumi di Nepal bisa masuk dalam waktu 3-4 hari.

"Saya tegaskan Indonesia siap membantu (Nepal). Masih dalam proses pembicaraan karena bandaranya belum bisa dipakai. (Dalam) Tiga atau empat hari (mungkin) bisa masuk," kata Presiden usai menghadiri Jamuan Makan (Gala Dinner) KTT ke-26 ASEAN di Kualalumpur, Minggu malam.

Presiden mengungkapkan bahwa pihaknya masih membicarakan apakah bantuan ini masuk melalui India atau langsung ke Nepal. "(Yang ini) masih dibicarakan," ungkapnya.

Presiden Joko Widodo juga mengatakan Indonesia tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga akan mengirimkan tim SAR dan tim medis.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi internal terkait pengiriman bantuan bencana gempa yang memakan ribuan korban di Nepal ini.

"Besok akan ada pembahasan detail apa yang akan kita bantu untuk Nepal seperti yang disampaikan bapak Presiden," kata Retno di tempat yang sama.

Menlu mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan tim SAR, tim medis serta kebutuhan pokok yang diperlukan Nepal saat ini.

"Termasuk makanan siap saji, mungkin kalau lancar, airport-nya sudah bisa digunakan dan sebagainya dalam hitungan 3-4 hari kita berangkat," katanya.

Retno juga mengungkapkan bahwa warga negara Indonesia yang berada di Nepal saat kejadian gempa sebanyak 49 orang, dimana 18 orang memang tinggal di Nepal dan sisanya (31 orang) sedang melakukan kunjungan).

"Dari 18 WNI yang menetap di sana, sembilan orang sudah bisa dihubungi dan sembilan lainnya belum bisa dikontak," ungkapnya.

Sementara untuk 31 WNI yang sedang melakukan kunjungan, kata Retno, baru 10 orang yang bisa dihubungi dan sisanya belum bisa dikontak.

"Kami terus berupaya untuk mencoba menghubungi mereka, namun memang karena komunikasi yang masih sulit karena terpengaruh gempa sehingga komunikasi masih lamban," jelasnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI