Suara.com - Polda Metro Jaya menggerebek tempat prostitusi online di Tower Herbras lantai delapan dan Tower Jasmine lantai lima Apartemen Kalibata City, Sabtu (25/4/2015) lalu. Anggota Komunitas Warga Kalibata City mengaku selama ini kerap menemukan brosur jasa layanan pijat di sebagian pintu unit apartemen.
"Warga selalu menemukan brosur esek-esek bermodus pijat hampir tiap hari di pintu-pintu unitnya, sementara jika warga yang menyebarkan brosur edukasi dilarang dan dirobek-robek oleh petugas," kata juru bicara Komunitas Warga Kalibata City Umi Hanik dalam pernyataan pers yang dikirim kepada suara.com, Minggu (26/4/2015).
Menurut Umi sangat aneh kalau pihak pengelola apartemen kemudian tidak mampu mengendus jaringan prostitusi di Kalibata City yang dia nilai modusnya bermacam-macam.
"Kami sangat berharap pihak-pihak berwajib dapat memeriksa pengelola dan meminta pertanggungjawaban mereka,” katanya.
Umi menilai Badan Pengelola Kalibata City merupakan pihak yang paling bertanggungjawab atas segala peristiwa yang baru-baru ini terungkap.
Selama ini, kata dia, warga Tower Herbras sudah sangat aktif dan kritis.
Iwan Ismanto, salah satu warga yang aktif menggagas pembentukan RT/RW pada 2013, sangat menyayangkan lingkungan apartemen sekarang menjadi tidak aman dan terkena reputasi negatif.
Komunitas Warga Kalibata City berharap penggerebekan tersebut menjadi pintu masuk bagi kepolisian untuk mengintervensi permasalahan hunian Kalibata City yang dihuni oleh 13 ribu orang ini sangat kompleks.