Suara.com - Aparat kepolisian menemukan bendera Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) di rumah terduga teroris Daeng Koro di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, saat penggeledahan pada Rabu, 22 April 2014.
Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto di Palu, Minggu (26/4/2015), mengatakan penggeledahan itu dilakukan setelah aparat menemukan indikasi adanya senjata api dan sejumlah benda lain yang disembunyikan di rumah Daeng Koro di Desa Panca Makmur, Kecamatan Soyo Jaya.
Daeng Koro adalah salah seorang pentolan kelompok Santoso yang tewas saat saat baku tembak dengan aparat kepolisian di hutan Kabupaten Parigi Moutong beberapa pekan lalu.
Usai baku tembak itu, polisi menemukan telepon genggam milik Daeng Koro yang berisi sejumlah gambar dan rekaman video terkait pelatihan bela diri yang diduga kuat untuk mengkader calon anggota kelompok teroris.
Di dalam telepon genggam tersebut juga terlihat istri Daeng Koro dan anaknya yang membawa senjata laras panjang.
Rostin mengatakan polisi juga melakukan penggeledahan di beberapa rumah yang berada di komplek pondok pesantren yang berada di Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara.
Dalam penggeledahan lanjutan itu, polisi kembali menemukan bendera ISIS warna hitam, kaos lengan panjang bertulis logo ISIS, teropong, jas hujan, masker, kompas, pisau dan sejumlah buku-buku agama.
Dalam penggeledahan itu, polisi tidak melakukan penahanan, hanya memintai keterangan sejumlah warga.
Rostin mengatakan polisi saat ini terus mewaspadai kelompok sipil bersenjata yang diduga masih bercokol di beberepa lokasi di Sulawesi Tengah.
Dalam satu bulan ini, polisi telah menembak mati dua teroris yang merupakan anggota kelompok Santoso, yakni Daeng Koro dan Imam alias Farid. Kedua jenazah sudah dikuburkan oleh keluarga masing-masing. (Antara)