Ketua PBNU: Indonesia Bisa Pimpin Dunia Islam

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 26 April 2015 | 08:09 WIB
Ketua PBNU: Indonesia Bisa Pimpin Dunia Islam
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menerima kunjungan adik Presiden Uni Emirat Arab Syaikh Mohammed bin Hamdan bin Yazed Al Nahyan (Royal Family) di gedung PBNU Jakarta, Kamis (26/3) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan Indonesia berpeluang menjadi pemimpin dunia Muslim.

"Islam Indonesia yang terbukti ramah dan santun, melindungi minoritas, dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan dengan dialog, karenanya semua itu merupakan modal untuk memimpin dunia Muslim," katanya di Jakarta, Sabtu (25/4/2015)

Ia mengatakan mayoritas umat Islam di dunia itu tinggal di kawasan Asia dan Afrika yang saat ini masih menghadapi sejumlah isu krusial.

"Karena itu, diplomasi internasional Indonesia dalam membela kepentingan umat Islam harus ditingkatkan," katanya.

Menurut dia, peran sentral Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika harus bisa dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan negara-negara Muslim tersebut, termasuk Palestina.

Ia mengapresiasi pandangan Presiden Jokowi tentang pentingnya tata dunia baru dengan pentingnya melakukan perombakan dalam struktur PBB atau penyelesaian persoalan Palestina.

"Dulu kita menghadapi kolonialisme, sekarang kita menghadapi hegemoni negara besar," kata Said Aqil.

Hal itu, kata alumnus Universitas Ummul Qura, Mekah, Arab Saudi itu terlihat jelas dari cara negara-negara besar memperlakukan negara-negara kecil.

"Jika negara-negara kecil membuat kesalahan, maka segera saja dikeroyok, tetapi kalau negara besar membuat kesalahan, dibiarkan saja," katanya.

Ia mencontohkan serangan Amerika Serikat atas Irak tanpa mandat PBB yang sampai sekarang masih meninggalkan luka mendalam berupa konflik antara kelompok Sunni dan Syiah dan belakangan merebaknya ISIS.

Di sisi lain, lanjut Said Aqil, di internal umat Islam juga harus ada perbaikan agar tidak mudah terlibat konflik antarsesama, lebih-lebih diadu domba oleh pihak lain.

"Betapa mubazir nyawa umat Islam atau nyawa bangsa Arab. Israel dengan tenangnya melihat konflik di Arab. Dia sendiri akan semakin kuat," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI