Lari dari Kematian Gempa Nepal di Puncak Everest

Minggu, 26 April 2015 | 01:00 WIB
Lari dari Kematian Gempa Nepal di Puncak Everest
Gempa 7,9 SR guncang Nepal. (reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pendaki di Gunung Everest berlarian menyelamatkan hidup mereka dari guncangan gempa di Nepal, Sabtu (25/4/2015) siang. Gempa dahsyat sampai 7.9 SR.

Salah satu pendaki yang cerita adalah Jelle Veyt. Dia lari ke base camp saat gempa terjadi.

"Gempa tiba-tiba mengguncang selama beberapa detik. Ini sangat buruk," kata pendaki Belgia itu kepada NBC News.

Veyt menyaksikkan salju turun begitu cepat dari atas bukit. Dia lari tanpa henti menghindari longsoran.

"Saya mulai berlari untuk hidup saya, encoba untuk berada di tenda sebelum saya tertimbun. Saya tidak berpikir apa-apa, hanya lari dan lari," katanya.

Namun Veyt terhempas angin longsoran salju. "Rasanya seperti ada angin yang sangat kuat di belakang tetapi lebih kuat. Saya hanya melihat dikelilingi salju. Bahkan aku tidak bisa melihat tangan saya sendiri."

Veyt selamat dari maut longsoran salju Everest karena bersembunyi di balik batu. Dia tidak bisa bernapas dan berusaha memanjat es.

"Saya takut tidak menemukan tenda dan saya mati di sana," kata Veyt.

"Saya melihat orang-orang datang tertimpa es. Bahkan ada yang kritis dengan patah kaki, pendarahan. Ada 20an yang terluka," paparnya.

Veyt, korban selamat tidak sendiri. Dia bersama pederson, yang merupakan seorang pendaki bersembunyi di balik batu. Namun Veyt mengalami patah tulang. Dia juga cidera di kepala dan bahu. (NBC)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI