Suara.com - Ratusan orang diperkirakan tewas menyusul gempa hebat 7,9 skala richter yang mengguncang Nepal serta sebagian kawasan di Himalaya dan India.
Otoritas setempat menyebut, hingga saat ini setidaknya tercatat 114 orang tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Jumlah ini dipastikan bakal terus bertambah. Selain Nepal dan India, Bangladesh juga ikut terpapar gempa.
Selain itu, gempa juga dikabarkan mengakibatkan longsor di pegunungan Himalaya bagian Nepal. Saat gempa terjadi, puluhan pendaki tengah berkumpul di sana untuk melakukan pendakian.
"Sejauh ini ada laporan 17 orang meninggal di Kathmandu," kata juru bicara Menteri Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad kepada AFP. 43 korban lainnya dilaporkan tewas di distrik Bhaktapur.
Kabar terbaru, jumlah korban tewas sementara bertambah menjadi 688 orang. 141 diantaranya ditemukan di reruntuhan bangunan di ibu kota Kathmandu.
Sebelumnya diberitakan gempa besar berkekuatan 7,9 skala richter (SR) mengguncang negara Nepal, Sabtu (25/4/2015) waktu setempat. Berdasarkan keterangan dari badan geologi Amerika Serikat, gempa terasa hingga di beberapa kawasan di Himalaya dan sebagian India.
Lansiran laman Asiaone menyebut, gempa dirasakan di barat laut Kathmandu pada pukul 06.11 GMT. Akibatnya, sebagian besar warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Di sekitar saya, banyak dinding rumah runtuh ke jalan. Penduduk berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dan saling berpelukan," kata salah seorang reporter AFP dalam laporannya.
Gempa semula diperkirakan 7,5 SR, namun diralat menjadi 7,9 SR. Pusat gempa terjadi 15 KM di bawah laut bagian Pokhara. Gempa dikabarkan berlangsung selama hampir 30 detik dan terasa hingga ibu kota India, New Delhi.
"Kami sedang mengumpulkan informasi dan menjangkau korban yang terdampak. Baik di India maupun di Nepal," kata PM India Narewdra Modi lewat akun Twitter-nya. (Asiaone)