Meski pemberantasan begal di Jakarta gencar dilakukan, aksi rampok jalanan masih saja terjadi. Kasus terakhir, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) baru-baru ini menembak mati salah satu pimpinan pembegal. Polda memastikan pimpinan pembegal yang ditembak mati, Zakaria alias Zakar telah membentuk 100 kelompok pelaku kejahatan.
"Kami perkirakan Zakar sudah membentuk lebih dari 100 kelompok dimana dia jadi pimpinannya," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Sugiarto di Jakarta.
Polda Metro Jaya juga mencatat Zakar merupakan residivis karena dua kali terlibat kasus pencurian dengan kekerasan.
Didik menuturkan tersangka Zakar yang berasal dari Jabung, Lampung Timur itu, merekrut para remaja di daerahnya untuk menjadi pelaku kejahatan.
Sebagai contoh, Zakar memiliki dua orang anggota yang masih di bawah umur berinisial AN (17) dan FR (16) untuk menjadi pelaku kejahatan.
Selain itu, Zakar juga memiliki dua anggota sebagai penadah Ahmad alias Perak dan Wadah Suganda yang dibekuk petugas di sekitar Duren Sawit Jakarta Timur pada 21 April 2015.
Didik mengungkapkan kelompok Zakar menyasar sepeda motor yang parkir di lokasi yang sepi atau tanpa penjagaan.
"Namun jika ada pemiliknya, tersangka Zakar tidak segan melukai korban menggunakan senjata api rakitan," ujar Didik.
Selain menangkap lima pelaku, polisi juga menyita sepucuk senjata api rakitan, empat butir peluru kaliber 9 mm, kunci "T", sebilah senjata tajam, tiga unit sepeda motor curian dan dua unit telepon selular.
Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya menggerebek sebuah rumah kontrakan yang diduga tempat persembunyian pelaku kejahatan pimpinan Zakaria di wilayah Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (24/4) dinihari.
Petugas menembak mati Zakaria karena terlibat baku tembak saat penggerebekan itu, sedangkan empat pelaku lainnya dibawa ke Polda Metro Jaya. (Antara)