Cina Akan Larang Pertunjukan Erotis di Pemakaman

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 24 April 2015 | 18:53 WIB
Cina Akan Larang Pertunjukan Erotis di Pemakaman
Ilustrasi penari (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwenang Cina menyatakan mereka akan mengeluarkan kebijakan untuk mengakhiri praktek mendatangkan penari telanjang tampil di acara pemakaman yang hingga kini masih banyak dilakukan di daerah pedesaan di Cina.

Kementerian Budaya Cina, dalam pernyataannya, Jumat (24/4/2015) menyebut kebiasaan ini sebagai "tidak beradab". Kementerian menetapkan dua contoh terbaru di mana penari telanjang telah diundang ke panggung "pertunjukan cabul" di pemakaman. Satu di utara Cina Provinsi Hebei dan satu lagi di Cina timur Jiangsu. Dalam kedua kasus, baik penyelenggara dan pemain telah dihukum.

Dan, untuk menjalankan kebijakan ini, Kementerian Budaya Cina akan akan bekerja sama dengan polisi untuk membasmi praktek ini.

Kantor berita Cina, Xinhua melaporkan kebiasaan mengundang penari erotis dilakukan untuk mendorong lebih banyak orang untuk menghadiri pemakaman. Penari telanjang yang digunakan untuk meningkatkan kehadiran pemakaman, juga sering dipandang sebagai tanda kehormatan bagi orang yang meninggal. 

Pihak berwenang sebelumnya telah mencoba untuk menindak kebiasaan ini, namun tidak berhasil. Namun para pejabat tampaknya mulai terpengaruh.

"Pertunjukan erotis di pemakaman, sepertinya perangkap kehidupan modern di Cina, di mana kesombongan dan keangkuhan menang atas tradisi," tulis Xinhua yang menyoroti fenomena ini.

Kebiasaan baru ini juga menjadi bahan perbincangan di media sosial. Dan banyak orang yang mengaku terkejut dan tak mengerti bagaimana kebiasaan ini muncul.

"Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana hal ini dapat dilihat sebagai moral," tulis seorang wraga.

Tapi ada juga yang melihat kelucuan dari kebiasaan yang tak biasa ini.

"Penari telanjang di pemakaman Kau membunuh aku.  Tren apa yang sedang berkembang ini?!" (bbc.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI