Dentuman Bikin Panik Penumpang Lion Air dari Kualanamu - Jakarta

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 24 April 2015 | 15:36 WIB
Dentuman Bikin Panik Penumpang Lion Air dari Kualanamu - Jakarta
Ilustrasi pesawat Lion Air. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penumpang pesawat Lion Air yang akan terbang dari Bandar Udara Kualanamu ke Jakarta, Jumat (24/4/2015), panik setelah mendengar bunyi keras pada bagian belakang pesawat yang diduga karena mesin pesawat rusak.

Pelaksana Manejer Humas dan Protokoler Bandara Kualanamu Muhammad Haekal kepada Antara di Medan, Jumat, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB ketika pesawat akan diterbangkan.

Saat itu, pesawat bernomor penerbangan JT-303 tersebut hendak dijalankan ke landasan pacu (runway) untuk diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.

Untuk mengambil posisi yang tepat, pilot memundurkan pesewat (push back) sehingga dapat meluncur ke arah yang diinginkan.

Ketika mesin untuk memundurkan pesawat dinyalakan, terdengar dentuman cukup keras dari bagian belakang pesawat.

Mendengar suara dentuman ini, teknisi dan kru pesawat Lion Air segera meminta semua penumpang turun melalui pintu depan.

Namun karena panik, beberapa penumpang membuka pintu darurat yang berada di bagian tengah pesawat, secara manual.

Karena panik pula, beberapa penumpang tidak mampu keluar dari pintu darurat dengan cara yang tepat sehingga cedera.

"Ketika turun, ada yang turunnya tidak mulus, sehingga tiga penumpang sedikit mengalami cedera," kata Muhammad Haekal.

Manajemen bandara telah membawa tiga penumpang yang cedera ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di dalam area Bandara Kualanamu.

Setelah itu, manajemen Lion Air menampung seluruh penumpang di beberapa bagian bandara dan memberikan makan siang.

"Penumpang juga disiapkan untuk diberangkatkan pada jam berikutnya dengan pesawat lain," kata Haekal.

Petugas Bandara Kualanamu telah menarik pesawat Lion Air yang rusak mesin tersebut untuk diselidiki.

"Nanti akan diinvestigasi oleh otoritas terkait, termasuk KNKT," kata Haekal. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI