Suara.com - Pihak The Hotel Media and Towers mengaku telah membatalkan rencana penyelenggaraan acara pesta bikini dalam rangka perayaaan kelulusan pelajar SMA/SMK di hotel tersebut.
Menurut F & B Entertainment and Sponsorship Manager The Media Hotel dan Towers, Ibnu Iqbal, pemesanan (acara) itu dibatalkan lantaran ada kritikan dari berbagai pihak.
"Kita batalkan, agar tidak merugikan banyak pihak," ungkap Iqbal, saat ditemui wartawan di The Media Hotel and Towers, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015).
Iqbal mengaku jika sebelumnya ada pihak yang memesan tempat untuk perayaan berbikini di kolam renang yang bertempat di lantai 6 hotel tersebut.
"(Dipesan) Awal bulan, menetapkan tempat di kolam renang. Kapasitas (tamu) standing 400 orang, di lantai 6. Harga di bawah 50 jutaan (rupiah)," papar Iqbal.
Menurut Iqbal, tempat perayaan itu dipesan oleh event organizer (EO) bernama Divine Production yang mengurusi acara itu.
"Setahu saya sih gitu, ada yang ngurus. Mungkin cara mempromosikannya itu (EO)," ujarnya pula.
Diketahui, acara tersebut banyak diprotes karena bikini summer dress menjadi pakaian yang ditentukan untuk mengikuti acara. Acaranya yang bakal digelar di fasilitas kolam renang ini kemudian dikenal sebagai pesta bikini untuk pelajar SMA/SMK.
Belakangan, pihak kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah berkoordinasi untuk menangani kasus acara yang diberi tajuk "Splash After Class" ini.
Banyak Dikritik, Alasan Pihak Hotel Batalkan Pesta Bikini Pelajar
Kamis, 23 April 2015 | 16:56 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Peneliti UI: Pesta Bikini dan Miras di Depok Bukan Budaya Kita
09 Juni 2022 | 11:38 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI