Suara.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), harus tetap bertemakan fight for justice. Namun menurutnya, bila dulu itu diartikan sebagai semangat anti-kolonialisme dan anti-penjajahan, kini tema tersebut harus diartikan untuk keadilan dan perdamaian serta kesejahteraan dunia.
"Kalau dulu semangatnya anti-kolonialisme anti-penjajahan, kalau sekarang kita tetap fight for justice. Keadilan dan juga perdamaian serta kesejahteraan, itulah yang menjadi tema besar dalam KAA ini," papar SBY, usai menghadiri acara Konferensi Parlemen dalam Peringatan 60 Tahun KAA, di DPR RI, Kamis (23/4/2015).
SBY menambahkan, dalam pidatonya, dia hanya menambahkan sedikit dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harapannya, apa yang dilakukan dalam konferensi kali ini bisa membawa angin baru bagi Indonesia dalam perannya di percaturan negara global.
"Kita sudah mendengarkan pidato Presiden tadi. Saya sudah menambahkan juga yang lebih praktis, apa yang mesti dilakukan oleh negara-negara Asia-Afrika. Mudah-mudahan membawa angin baru bagi Indonesia dalam perannya di percaturan global. Indonesia juga (harus) mendapatkan benefit (dari) kerja sama yang harus kita jaga baik," sambung SBY.
Ditambahkan SBY lagi, pelaksanaan KAA ini merupakan waktu (momen) yang tepat. Apalagi karena menurutnya, saat ini Asia-Afrika sedang mengalami pancaroba.
"Banyak kejadian di belahan bumi yang tidak kita kehendaki, seperti di Timur Tengah, Asia dan di tempat yang lain. Forum ini digunakan sebaik-baiknya untuk memastikan kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya katakan, semangat Asia-Afrika tidak pernah hilang," tandasnya.
Ini Pandangan SBY tentang Konferensi Asia-Afrika
Kamis, 23 April 2015 | 13:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Nge-Vlog Bareng Iriana, Jokowi Hari Ini OTW ke Jakarta buat Nengok Cucu: Bismillah
07 November 2024 | 15:21 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI