Isi Pidato Setya Novanto yang Dapat Sambutan Hangat

Kamis, 23 April 2015 | 12:07 WIB
Isi Pidato Setya Novanto yang Dapat Sambutan Hangat
Ketua DPR, Setya Novanto. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pidato pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika, Ketua DPR RI Setya Novanto menyampaikan sejumlah harapan. Di antaranya agar konferensi ini dapat menghasilkan solusi yang nyata atas masalah dunia yang semakin kompleks.

Setya mengingatkan bahwa saat ini dibutuhkan kerja sama yang luar biasa dan bersifat konkrit, dengan target yang nyata, yakni kelangsungan hidup umat manusia.

Untuk lebih lengkapnya, suara.com menampilkan isi pidato lengkap Setya Novanto dalam konferensi yang merupakan rangkaian dari peringatan ke 60 Konferensi Asia Afrika:

Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua

Yang terhormat, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Yang terhormat, Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 1993-1998 (Bapak Try Sutrisno)
Yang Mulia Al Fateh Izzeldin Al Mansour Ketua Parlemen Sudan
Yang Mulia Madam Pany Yathoyou Ketua Parlemen Republik Demokrasi Rakyat Laos
Yang Mulia Ahmed Bin Ebrahim Rashid Al Mulla Ketua Parlemen Bahrain
Yang Mulia Abdelkader Bensalah Ketua Parlemen Aljazair
Yang Mulia Jacob Francis Mudenda Ketua Parlemen Zimbabwe

Yang Mulia Para Wakil Ketua Parlemen
Yang terhormat, Para Ketua Lembaga Negara
Yang terhormat, Para Menteri Kabinet Kerja
Yang terhormat Ketua DPR RI Periode 1999- 2004 ( Saudara Akbar Tandjung)
Yang terhormat Ketua DPR RI Periode 2009-2014 ( Saudara Marzuki Alie)
Yang terhormat anggota DPR RI
Yang Mulia para Duta Besar
Para undangan yang saya hormati

Perkenankan saya mengucapkan selamat datang di Indonesia kepada seluruh peserta konferensi

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Presiden RI Saudara Joko Widodo atas prakarsa untuk menyelenggarakan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, dengan tema, Penguatan Kerjasama Selatan-Selatan dalam rangka Perdamaian dan Kesejahteraan.

Konferensi parlemen yang pertama kali ini juga akan membahas masalah pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) antara lain masalah kemiskinan dan kesehatan, konservasi lingkungan hidup, serta kemerdekaan Palestina.

Persoalan lingkungan hidup dan perubahan iklim, bukan lagi wacana yang dibicarakan di lingkungan terbatas di kalangan ahli dan aktifis lingkungan hidup di negara maju, tetapi seharusnya mendapat perhatian khusus para pemimpin rakyat di kedua benua kita.

Untuk kepentingan itulah, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudoyono, yang sekarang ini menjabat sebagai Ketua Global Green Growth Institute, akan menjadi narasumber penting dari sesi pertama konferensi kita ini.

Para Tamu yang Terhormat,
Ibu dan Bapak Sekalian

Upaya mencari solusi atas masalah dunia yang semakin kompleks membutuhkan kerja sama yang luar biasa dan bersifat konkrit, dengan target yang nyata yakni kelangsungan hidup umat manusia.

Karena itu, Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika harus terus diperkuat, untuk bisa melangkah maju sesuai dengan kebutuhan nyata.

Sehingga, kegiatan memperingati 60 tahun pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ini memiliki makna dan tujuan untuk memperbaiki masa depan yang lebih damai dan sejahtera bagi negara dan rakyat di kedua benua.

Kemitraan strategis baru, diharapkan memberi kekuatan baru yang efektif untuk membuka jalan bagi keberhasilan memperjuangkan kemerdekaan Palestina ke depan.

Dengan demikian, kita negara dan rakyat di Asia-Afrika akan menuntaskan hutang sejarah yang belum kita selesaikan, yakni memerdekaan Palestina.

Untuk dapat merespons tantangan tersebut, konferensi parlemen ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah komitmen baru dalam bentuk Deklarasi.

Isi Deklarasi tersebut diharapkan dapat merespon era globalisasi dengan mengajak semua peserta, untuk membangun kebersamaan baru dalam upaya melaksanakan agenda pembangunan paska 2015, antara lain memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan, yakni perdamaian dunia dan kesejahteraan rakyat.

Kita perlu menekankan perlunya kerja sama konkrit antara lain di bidang infrastruktur, agribisnis, energi, perdagangan, investasi dan pengelolaan lingkungan hidup yang lestari// Oleh karena itu, perlu segera dibangun komunikasi efektif antar benua dalam wadah forum kerja sama antar Parlemen Asia Afrika.

Kita juga mulai memikirkan perlunya membangun peran parlemen, untuk memajukan demokrasi dunia, dengan membentuk Forum Parlemen Dunia Untuk Demokrasi.

Di Indonesia, kami menegaskan pentingnya peran parlemen dalam diplomasi international. Parlemen Indonesia bertugas memperkuat diplomasi pemerintah.

Oleh karena itu pada ulang tahun ke 60 Konferensi Asia Afrika ini, kami berinisiatif dan mengusulkan pembentukan forum parlemen Asia Afrika dengan bentuk Asian African Parlementary Group (AAPG).

Hal tersebut akan membuat pelaksanaan konperensi parlemen dari negara-negara di Asia Afrika ini tidak hanya bernilai sejarah, seperti Konferensi Asia-Afrika 60 tahun lalu, namun juga memiliki program-program kerja sama konkrit untuk memajukan kawasan Asia dan Afrika.

Sekali lagi, kita peserta konferensi ini ingin segera melihat perdamaian dan kesejahteraan di Asia dan Afrika. Kita ingin rakyat di Asia dan Afrika hidup sejahtera, dengan rasa aman, dalam stabilitas dan keamanan dunia yang terjamin, dengan sistem dunia yang adil.

Selamat melanjutkan perjuangan ini, yang tentu tidak lebih mudah dari perjuangan para pemimpin dan rakyat kita 60 tahun yang lalu.

Dengan diiringi rasa persaudaraan yang erat, saya atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kepada para Yang Mulia sekalian, menyampaikan salam hangat dari seluruh rakyat Indonesia.

Wassalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI