Suara.com - Dalam salah satu forum di Konferensi Asia Afrika, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bercerita tentang ayahandanya, Lee Kuan Yew, semasa masih membangun kerja sama dengan negara-negara di benua Afrika.
“Ketika Singapura baru merdeka. Ayah saya, Lee Kuan Yeuw, berkeliling ke tujuh belas negara Afrika dalam waktu sepuluh hari untuk menjelaskan tentang konsep kemerdekaan kami," kata PM Lee Hsien dalam pidato di Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (22/4/2015).
Lee menjelaskan sampai sekarang hubungan Singapura dengan negara-negara Afrika masih baik. Komunikasi antar negara terus berjalan.
“Hubungan antara Asia dan Afrika semakin akrab, namun kami di Singapura belum cukup mengenal Afrika. Maka dari itu kami sangat mendukung dokumen NAASP (New Asia-Africa Strategic Partnership) yang muncul dalam peringatan kali ini,” ujarnya.
Dia menegaskan Singapura mendukung kerja sama Asia Afrika untuk menghadapi permasalahan yang terjadi di dunia saat ini.
“Kami menegaskan bahwa kami bergabung bersama negara-negara Asia Afrika untuk berperang melawan terorisme dan pandemic penyakit. Kemudian menjawab persoalan perubahan iklim dan penanganan bencana,” kata dia.
Lee Hsien juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Negara dan delegasi peserta KAA yang mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Lee Kuan Yew.
"Tadi masih banyak di antara saudara-saudara sekalian yang menyampaikan rasa berbela sungkawa atas meninggalnya ayah saya, jadi terima kasih,” tuturnya.