Mewujudkan Poros Maritim Dunia Melalui KAA

Tomi Tresnady Suara.Com
Selasa, 21 April 2015 | 22:05 WIB
Mewujudkan Poros Maritim Dunia Melalui KAA
Presiden Joko Widodo membuka forum Asian-African Business Summit di peringatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4/2015).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Bangladesh mengajak agar bersama-sama memantau masalah climate change terutama di Samudera Hindia," kata Indroyono.

Perbudakan Menurut Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia M. Riza Damanik, kawasan Asia dan Afrika diharapkan dapat terbebas dari praktik perbudakan di sektor perikanan.

"Kerja sama Selatan-Selatan harus mempercepat terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan bagi keluarga nelayan skala kecil dan tradisional," katanya menanggapi isu maritim yang menjadi salah satu topik pembahasan KAA 2015.

Ia mengatakan melalui KAA 2015, para pemimpin negara Asia dan Afrika dituntut untuk memastikan tujuan akhir pengelolaan laut agar dapat mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

"Begitupun pencurian ikan harus diletakkan sebagai musuh bersama dengan menerapkan prinsip ETO (Extra Territorial Obligation)," kata dia.

Riza menyatakan, hal ini dapat diwujudkan melalui peran aktif dari negara asal pelaku pencuri ikan untuk memberikan hukuman sesuai UU yang berlaku di negara tersebut maupun internasional agar tegaknya keadilan global.

Sementara itu, pengamat maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Raja Oloan Saut Gurning mengatakan, perbudakan di sektor perikanan dapat diatasi dengan peningkatan sumber daya manusia yang bekerja di sektor itu.

"Memang banyak awak kapal yang bekerja di Asia kemampuannya di bawah standar, misalnya kemampuan Bahasa Inggris dan kompetensi lainnya," kata lulusan S3 bidang maritime logistics Australian Maritime College, Universitas Tasmania itu.

Ia berharap negara-negara Asia dan Afrika juga dapat menjadikan masalah ini sebagai salah satu fokus kerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang ini. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI