Suara.com - Serangan udara pasukan pimpinan Arab Saudi ke depot rudal di kawasan yang dikuasai pemberontak di Sanaa, Yaman, hari Senin (20/4/2015), menewaskan 28 orang dan melukai 300 lainnya. Serangan udara juga membuat rumah dan bangunan rata dengan tanah.
Lansiran Channelnewsasia, tiga diantara korban tewas adalah karyawan stasiun televisi.
Serangan negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi sejak bulan lalu. Serangan dilancarkan sebagai upaya menegakkan kembali pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi, yang terpaksa mengungsi ke Riyadh, Arab Saudi lantaran dirongrong pasukan pemberontak.
Angkatan Laut Amerika Serikat, pada Senin, mengatakan, bahwa ketidakstabilan di Yaman membuat pihaknya mengirimkan kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal dengan teknologi rudal pemandu, USS Normandy di Laut Arab. Tujuannya, untuk menjaga agar jalur pelayaran tetap aman.
Salah satu bangunan yang hancur adalah gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, Yaman. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkapkan kalau kantor KBRI di Yaman yang terkena bom karena salah sasaran saja.
Di sela-sela pertemuan KAA di JCC Jakarta sore ini, Senin (20/4/2015), Menlu Retno mengatakan kalau sasaran sebtulnya adalah depot amunisi yang satu kawasan dengan KBRI.
“Target serangan adalah depot amunisi yang ada di dekat KBRI di Sana’a,” jelas Retno.
Dia sekaligus mengecam atas aksi salah pemboman ini yang mengakibatkan dua orang terluka. Mereka yang terluka, yakni seorang staf diplomatik dan seorang WNI yang berada di KBRI. (CNA)