Suara.com - Hingga kini Pemerintah Indonesia sudah berhasil mengevakuasi 1981 WNI dari Yaman, sejak pecah peperangan antara kelompok pemberontak Houthi yang beraliran Syiah dengan pasukan Pemerintah Yaman di Sana’a.
Dari rilis Kementerian Luar Negeri yang diterima suara.com Senin sore (20/4/2015), Upaya evakuasi itu dilakukan mulai Desember 2014 secara bertahap di tengah kancah peperangan.
“Sampai ini sudah 1973 WNI tiba di Indonesia. Sebagian dari Tim Evakuasi dari Jakarta saat ini juga masih berada di beberapa wilayah di Yaman,” seperti disampaikan dalam rilis.
Seperti diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kalau kantor KBRI di Sana’a, Yaman, menjadi salah target pemboman yang mengakibatkan dua orang terluka.
Kendati demikian, tidak disebutkan kelompok mana yang melakukan pemboman dan berujung pada kerusakan parah kantor KBRI tersebut.
“Target serangan adalah depot amunisi yang ada di dekat KBRI di Sana’a,” jelas Retno.
Dia sekaligus mengecam atas aksi salah pemboman ini yang mengakibatkan dua orang terluka. Mereka yang terluka, yakni seorang staf diplomatik dan seorang WNI yang berada di KBRI.
“Indonesia mengecam keras serangan bom di Sana'a, Yaman, pada 20 April pukul 10.45 waktu setempat. Serangan itu mengakibatkan staf diplomatik terluka dan gedung KBRI rusak serta seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut,” kata Retno.