Kenakan Kerudung di Iran, Menlu Australia Justru Dikritik

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 20 April 2015 | 17:12 WIB
Kenakan Kerudung di Iran, Menlu Australia Justru Dikritik
Menlu Australia Julie Bishop. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dikecam lantaran mengenakan kerudung dalam kunjungannya ke Iran baru-baru ini. Adalah aktivis pembela hak asasi perempuan Iran yang menilai Bishop tak cukup berani menentang aturan wajib berhijab di negeri tersebut.

"Anda belum cukup berani untuk menentang peraturan wajib berhijab. Kami harap Anda akan segera berani," kata jurnalis politik Iran Masih Alinejad, yang membuat My stealthy Freedom, laman khusus yang memperjuangkan kebebasan perempuan mengenakan hijab di tempat umum.

"Anda bisa bilang Anda menghargai kebudayaan Iran, namun kewajiban berhijab bukanlah kultur kami," katanya lagi.

"Cukup mengecewakan Nona Bishop tidak menggunakan posisi politiknya untuk berpihak pada rekan-rekan sesama perempuan," kata Moji Joon, perempuan keturunan Australia-Iran yang ikut bersuara mengecam Bishop.

Ada pula yang menyebut Bishop tidak peduli pada perjuangan sebagian perempuan di Iran menentang peraturan berhijab di tempat umum.

Julie Bishop memilih mengenakan sebuah topi dan kerudung untuk menutup sebagian rambutnya dalam kunjungannya ke Iran. Kedatangan Bishop menandai pembicaraan resmi pertama antara Australia dan Iran dalam 12 tahun terakhir. Kedua belah pihak membicarakan sejumlah hal termasuk pencari suaka, kerja sama intelijen dan soal ISIS.

Dengan kedatangan Bishop, Iran sepakat memberikan informasi intelijen kepada Australia untuk melacak keberadaan para anggota ISIS. Namun, mereka gagal mencapai kesepakatan soal pencari suaka asal Iran. Wakil menlu Iran Hassan Ghashgavi mengatakan, Iran tidak akan menerima kembali warga negaranya yang dideportasi dari Australia. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI