Menlu: Tantangan Kita Adalah Kolonialisme!

Senin, 20 April 2015 | 13:58 WIB
Menlu: Tantangan Kita Adalah Kolonialisme!
Pertemuan Tingkat Menteri Asia Afrika. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, yang dihadapi negara-negara Asia Afrika saat ini masih sama dengan 60 tahun silam, yaitu kolonialisme.

Hai itu disampaikan Retno dihadapan para delegasi peserta Konfrensi Asia-Afrika di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (20/4/2015).

‎‎"Saudara-saudara, ketika pemimpin kita bertemu di Bandung pada 1955 (KAA), tantangan kita adalah kolonialisme. Kini setelah 60 tahun, dunia masih tetap tidak seimbang secara geopolitik dan geoekonomi," kata Retno.

Salah satu bentuk kolonialisme yang masih terjadi adalah di Palestina. Sampai sekarang, rakyat Palestina belum mendapatkan kedaulatan dan hak asasinya.

"Palestina masih belum bisa mendapatkan hak, kedaulatan dan kemerdekaan," ujar Retno.

‎Sementara itu, jurang perkembangan pembangunan negara-negara di dunia makin luas. Negara kawasan Selatan sebagai negara berkembang masih jauh tertinggal.

Retno menjelaskan, lebih dari 1 miliar orang hidup dengan pendapatan di bawah 2 USD per hari. Disatu sisi, konflik dan ketidakstablian masih terus terjadi, intoleransi dan ketidaksetaraan terus meningkat.

"Mari tanya diri kita, apa yang terjadi dengan kita. Mari tanya diri, apa yang terjadi dengan dunia. Mari tanya, apa yang bisa dilakukan olek KAA untuk menjawab tantangan itu," kata Retno.

Dia memaparkan,‎ Senior Official Meeting (SOM) ‎yang telah berlangsung kemarin (19/4), membahas dan menghasilkan beberapa dokumen penting.

Diantaranya Bandung Message yang membahas perbatasan politik dan pesan moral untuk Asia Afrika dan dunia.

Bandung Message membahas tiga pilar kerja sama dan menegaskan kembali komitmen Asia Afrika untuk membentuk langkah politik, solidaritas, perkembang ekonomi dan hubungan sosial budaya yang lebih kuat.

"Namun, saya tanya kepada kalian apakah pesan politik cukup untuk menghadapi tantangaan saat ini. Saya yakin kalian akan mengatakan tidak. Ini baru permulaan, tetapi kita harus mengambil langkah maju," tuturnya.

Oleh karena itulah,  pertemuan para delegasi negara Asia-Afrika kali ini membahas implementasi Bandung Message di bawah dokumen reinfogorating the new asia african strategic partnership (NAASP). NAASP memberikan pendekatan praktis yang fokus dalam delapan area kerja sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI