Mario "Si Penyusup Pesawat" Ditemukan di Bandara Kualanamu

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 20 April 2015 | 08:28 WIB
Mario "Si Penyusup Pesawat" Ditemukan di Bandara Kualanamu
Mario Steven Ambarita sedang memeragakan caranya menyusup ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru, Riau, sebelum menyusup ke Pesawat Garuda tujuan Jakarta (Antara/FB Anggoro).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mario Steven Ambarita, yang belakangan populer dengan julukan si penyusup pesawat, ditemukan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (19/4), setelah kabur dari rumahnya di Rokan Hilir, Riau, Jumat (17/4) lalu.

Menurut ayah kandung Mario "si penyusup pesawat", Manahan Ambarita, kepada Antara di Pekanbaru, Minggu (19/4) malam, Mario ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB oleh pihak kemanan Bandara Kualanamu.

Akan tetapi, dia tidak mengetahui bagaimana Mario bisa berada di Bandara Kualanamu dan tujuan anak pertamanya itu ke bandara tersebut.

"Dia masih diproses di sana Pak, saya belum tahu banyak di sini," katanya.

Namun, pada wawancara sebelumnya, setelah melarikan diri dari rumahnya di Desa Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Manahan sempat memperkirakan Mario akan menuju ke Medan atau Pekanbaru.

Hingga sekarang, Manahan masih menunggu hasil pemeriksaan anaknya di Medan. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya akan mengembalikan Mario ke penyidik pegawai negeri sipil Kementerian Perhubungan setibanya Mario ke Riau.

Mario ditemukan petugas bandara saat pesawat parkir di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Mario saat itu terlihat berjalan terhuyung. Karena kondisi fisiknya lemah, petugas langsung membawanya ke klinik kesehatan Terminal 2 Bandara Soetta. Mario juga sempat ditahan sementara di Polres Bandara untuk pemeriksaan.

Aksi nekat Mario menghebohkan publik pada hari Selasa (7/4) setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.

Mario sempat ditahan PPNS Kementerian Perhubungan di Pekanbaru, sebelum akhirnya diserahkan kembali kepada keluarganya karena ancaman hukuman yang diterima Mario di bawah lima tahun penjara.

Namun, setelah dua hari bersama keluarganya, Mario dikabarkan hilang pada Jumat dini hari. Sebelum melarikan diri, Mario sempat meninggalkan sepucuk surat kepada kedua orang tuanya. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI