Suara.com - Lemas sudah Irfan (28), pedagang batu akik dari Jalan Yahim BTN Purwodadi, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Ratusan biji batu akik serta uang senilai Rp500 ribu digasak maling pada Minggu (19/4/2015) dini hari. Irfan pun mengadu ke polisi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Patrige Renwarin menjelaskan kronologis kasus yang dialami Irfan.
Kejadian berawal Subuh tadi. Irfan bersama seorang teman lelah setelah menempuh perjalanan dari Kota Jayapura. Sesampai di rumah, mereka langsung istirahat. Mereka sampai lupa mengunci pintu. Bahkan, anak kunci masih menempel di pintu.
Setelah cukup beristirahat, Irfan dan temannya bangun. Mereka mencari telepon genggam. Mereka langsung kaget bukan main begitu menyadari dua buah tas berisi 200 biji batu akik yang belum diikat, tujuh buah batu yang sudah diikat, uang tunai, dua buah telepon genggam sudah tidak ada di dalam rumah.
Kemudian Irfan melihat ke arah jendela, ternyata kondisi jendela sudah dalam keadaan terbuka.
"Karena barang yang dicari tidak juga ditemukan, lalu sekitar jam dua siang Irfan datang melaporkan kejadian itu kepada pihak Polsek Sentani Kota untuk proses tindak lanjut," kata Patrige.
Berdasarkan keterangan Irfan dalam laporan polisi, ratusan batu yang raib merupakan milik salah satu anggota Polisi bernama Brigpol Ari. Barang itu dititip kepada Irfan untuk dipasarkan karena batu akik saat ini lagi booming di Papua.
"Kasus ini sedang dalam penyelidikan. Ya, mungkin pelaku sudah membaca situasi apalagi batu akik lagi tren sehingga menjadi incaran pelaku," kata Patrige.
Akibat pencurian batu akik dagangannya itu, Irfan mengalami kerugian sekitar Rp20 juta. (Lidya Salmah)