Jelang Konser Musik di Monas, Petugas Sita Puluhan Senjata Tajam

Minggu, 19 April 2015 | 14:16 WIB
Jelang Konser Musik di Monas, Petugas Sita Puluhan Senjata Tajam
Jelang konser
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas polisi dan Satpol PP menyita berbagai jenis puluhan senjata tajam dari lokasi konser musik Prosperity and Peace without Drugs: No More Drugs in Asia Africa and the World di Monas, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Pengunjung yang didominasi para Slankers ini, sebagian ada yang membawa alat yang bisa digunakan sebagai senjata, di antaranya ikat pinggang besi dan gunting, minuman botol beling dan senjata lainnya.

Puluhan senjata ini langsung dilucuti oleh petugas di pintu masuk Monas.

"Kita melakukan pengecekan kepada semua pengujung ternyata banyak yang membawa senjata tajam, jadi kita sita," tutur Maliek (34) seorang petugas Satpol PP yang berjaga di pintu Monas dekat Istana Negara.

Pantauan Suara.com di lokasi, para petugas sekuriti, dibantu aparat kepolisian berikut puluhan personil Satpol PP terus memeriksa setiap pengunjung di setiap pintu masuk Monas. Mereka memeriksa tas dan ikat pinggang yang dibawa pengunjung.

"Kalau nanti sudah selesai konser, baru bisa di ambil di pos polisi. Kita simpen dulu daripada terjadi kekacauan nanti. sampai Sekarang yang kami sita ada 35 ikat pinggang jenis kopel, 10 gunting dan 8 botol beling," jelasnya.

Sekitar 200 aparat keamanan berjaga-jaga di lima pintu masuk Monas yang bakal menjadi lokasi konser 'Drugs Free Asia-Afrika'.

Selain Slank, konser ini akan menampilkan sejumlah seniman dan musisi Tanah Air di antaranya Shandy Sondoro, Ari Lasso, Shaggy Dog, Endang Soekamti, D'Rumah Harmony, Steven Jam, Daddy and The Hot Tea, Di Atas Rata-rata, Edwin, Djody dan TJ serta sejumlah artis lainnya.

Konferensi Asia-Afrika akan berlangsung di Jakarta dan Bandung, 19 hingga 24 April 2015. Segmen pertama akan digelar di Jakarta sejak tanggal 19 hingga 23 April.

Sementara itu para seniman menggagas surat permohonan dan harapan kepada pemimpin-pemimpin negara dan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung, agar menjadikan isu narkoba sebagai agenda penting dan mendesak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI