Suara.com - Teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri menggunakan mobil pada hari Jumat (17/5/2015) di dekat konsulat Amerika Serikat di Irbil, kota Kurdi Irak.
Hal itu diketahui dari beberapa akun Twitter yang bertautan dengan ISIS. Pihak ISIS mengatakan, konsulat menjadi target serangan.
Bom bunuh itu membunuh sedikitnya dua orang dan melukai lima lainnya, menurut penuturan polisi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengakatan jika semua staf konsulat Amerika Serikat aman setelah ledakan.
Irbil adalah ibu kota semi-otonom Pemerintah Daerah Irak Kurdi. Polisi mengatakan, insiden itu dimulai dengan ledakan bom rakitan kecil.
Setelah ledakan itu, sebuah mobil bergerak ke arah konsulat. Personel keamanan menembaki mobil yang meledak tetapi tidak sampai ke konsulat.
Petugas lainnya, B.G Hazhar Ismail mengatakan tiga warga sipil tewas dan lima lainnya luka-luka. Hazhar merupakan juru bicara untuk Peshmerga, kekuatan yang mempertahankan wilayah Kurdi.