Suara.com - Kepolisian Indonesia tengah menelisik cara belasan 13 karyawan Perusahaan Percetakan Negara Republik Indonesia(PNRI) meretas situs yang berisi soal Ujian Nasional (UN).
Mabes Polri tengah memeriksa ke-13 karyawan PNRI itu. Mereka dibawa ke Mabes Polri Rabu(15/4/2015). Saat ini Polri masih mendalami pelaku terkait cara pelaku masuk ke website soal UN tersebut.
"Iya, saat ini itu yang kita sedang dalami, bagaiman mereka masuk ke website itu. Kita ingin dengar langsung dari pelaku," kata Kadiv Humas Mabes Polri Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/4/2815).
Anton menjelaskan dari 13 orang tersebut tidak semuanya menetapkan status sebagai terlapor. Ada 3 orang yang ditetapkan sebagai terlapor, lainnya sebagai saksi.
"Masih diperiksa, belum ditetapkan sebagai tersangka," kata Anton.
Sebelumnya, Seorang guru asal Jakarta menemukan soal Ujian Nasional (UN) yang bisa diunduh di internet. Soal UN bocor.
Ada 5 dari 6 mata pelajaran yang bisa diunggah. Di antaranya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dan Biologi. Sementara matematika tidak bisa diunggah. Guru itu menemukan mata pelajaran Kimia dan Bahasa Indonesia. Guru itu menemukan dokumen itu dalam Google Drive.
UN tahun ini dilakukan berbasis kertas dan berbasis komputer. Untuk berbasis kertas, UN dilaksanakan pada 13 April hingga 15 April. Sementara basis komputer diselenggarakan 13-16 April dan 20-21 April 2015.
Polisi Telisik Cara Karyawan PNRI Retas Situs UN
Jum'at, 17 April 2015 | 12:42 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Survei FSGI: Mayoritas Guru Setuju UN Dihapus, Sistem Zonasi Dipertahankan
24 November 2024 | 11:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI