Kesaksian Korban Pemerkosaan Militan ISIS
Pebriansyah Ariefana Suara.Com
Jum'at, 17 April 2015 | 06:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Jalila dipaksa melayani naluri seksual militan ISIS.
"Saya mengatakan kepadanya untuk tidak menyentuh saya dan memintanya untuk membiarkan saya pergi. Saya mengatakan kembalikan ke ibu saya. Aku adalah seorang gadis muda. Saya tanya ke mereka, apa yang Anda inginkan dari saya?" kata Jalila.
Sementara Dilara mengaku dipaksa berhubungn seks selma 3 hari tanpa henti. Bahkan dia melihat perempuan Yazila diculik, disiksa dan diperkosa di depan umum.
"Saya melihat di depan mata, tentara ISIS menarik rambut, memukul anak perempuan, dan membanting kepala siapa saja yang menolak diajak berhubungan seks. Mereka seperti binatang," kata Dilara.
Kelompok Radikal ISIS memang terus melakukan teror di Suriah dan Irak. Misi mereka ingin membangun negara Islam. Namun mereka melakukan kekacauan.
ISIS menjalankan aksi radikalnya bukan hanya dengan senjata, namun juga teror pemerkosaan dan kekerasan seksual. LSM HAM Internasional Human Rights Watch (HRW) menyebut pemerkosaan itu dilakukan dengan sistematis.
Pemerkosaan dilakukan kepada perempuan Yazidi. Bahkan tentara ISIS memperkosa perempuan di bawah umur yang berusia 12 tahun.
HRW mengungkap cerita-cerita korban pemerkosaan itu. Pemerkosaan dilakukan secara brutal.
"Pasukan ISIS telah melakukan pemerkosaan terorganisir, kekerasan seksual dan kejahatan yang mengerikan terhadap perempuan dan anak perempuan," kata Direktur Hak Perempuan HRW Liesl Gerntholtz.
Liesl mengatakan perempuan yang beruntung melarikan diri pun tidak dalam keadaan baik. Mereka truma dan dibayangi aksi brutal ISIS.
"Mereka yang cukup beruntung melarikan diri, dirawat karena trauma membayangkan apa yang mereka alami," jelas dia.
HRW mengunjungi Kota Dohuk di Kurdistan Irak. Di sana banyak perempuan dan anak-anak yang mengungsi. Mereka berhasil melarikan diri dari ISIS dari Suriah timur dan utara Irak.
Ribuan perempuan diculik oleh militan ISIS di wilayah Sinjar utara Irak Agustus 2014 lalu. Kaum Yazidi adalah kelompok minoritas agama di Irak yang menjadi sasaran ISIS.
Saat diculik, ISIS mengincar perempuan muda dan gadis remaja. Mereka menjadi tawanan di sebuah lokasi di Irak dan Suriah.
"Saksi mengatakan militan ISIS memisahkan perempuan muda dan gadis remaja dari keluarga mereka. Mereka menjadi tawanan dan terus memindahkan mereka dari satu lokasi ke lokasi lain," papar HRW.
Ada 20 perempuan yang diwawancara HRW. Mereka mengaku dipaksa berhubungan seks, menikah dan ada juga yang dijual.
"Mereka telah dipaksa menikah, dijual, dan ada juga yang dijadikan hadiah." (mashable)
BERITA TERKAIT
Anak dari Putri Mahkota Norwegia Ditangkap atas Dugaan Pemerkosaan dan Kekerasan
19 November 2024 | 15:48 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI