Pasar Blok G Sepi, Mungkin Perlu Diubah Jadi Pasar Batu Akik

Rabu, 15 April 2015 | 19:20 WIB
Pasar Blok G Sepi, Mungkin Perlu Diubah Jadi Pasar Batu Akik
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau Blok G Tanah Abang. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah dipusingkan oleh keadaan Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena kurang diminati pengunjung dan penjual. Pasar ini, dulu diresmikan oleh Joko Widodo sewaktu masih menjadi Gubernur Jakarta.

Menurut anggota DPRD DKI Jakarta yang juga mantan Direktur Utama PD Pasar Jaya, Prabowo Soenirman, kondisi Pasar Blog G sepi lantaran tidak ada ciri khas di pasar tersebut.

"Gagalnya (dan sepi Pasar Blok G) yang terjadi karena pasar itu tidak tematik. barang yang dijual sama dengan yang dijual di blok A, blok F. Makannya kecenderungannya Blok G sepi," ujar Prabowo di gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015).

Politisi Partai Gerindra yakin seandainya ada ciri khas, misalnya dagangan, pasar itu akan ramai.

"Sepi karena tidak ada kekhususan. Waktu itu saran saya sebaiknya dibuat khusus apakah jadi pasar onderdil, apa pasar batu akik, atau seperti Pasar Sunan Giri. Kan Pasar Tanah Abang itu kan jual tekstil segala macem. Kenapa ga dibuat pusat menjahit di Jakarta kan bisa aja," kata dia.

Selain itu, kata Prabowo, menyarankan kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar membuat jembatan antara Blok G dengan blok-blok lainnya di Pasar Tanah Abang sehingga pengunjung dengan mudah keliling pasar.

"Kalau Pak Ahok mau konsen di Blok G ya tadi, jembatan dibuat, pasar dibuat tematik. Jangan jual tekstil lagi seperti yang sama dijual di blok A, B. Kalau menurut saya yang pas itu usaha yang supporting Tanah Abang kaya penjahit gitu kaya Pasar Sunan Giri. Pasar Sunan itu gak pernah sepi lho," kata Prabowo.

Sebagai informasi, Pasar Blok G merupakan program unggulan Joko Widodo ketika masih menjadi Gubernur Jakarta. Bahkan setelah Jokowi menjadi Presiden RI, mempromosikannya dengan mengundang bos Facebook, Mark Zuckerberg, datang ke sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI