Suara.com - Aksi pembunuhan yang dilakukan Rio Santoso (25) membuat rekan pengajar di Rumah Belajar Clavius, Kedoya, Jakarta Barat, kaget. Pasalnya selama ini Rio tidak pernah menunjukkan perilaku yang aneh sejak kasus pembunuhan Dedeuh ‘Tataa Chubby’ (29) merebak di media.
"Kita sih merasa prihatin dan kaget juga ya, tetapi kita lebih memilih fokus ke anak-anak saja, biar mereka tidak terganggu, apa lagi kelas IX mau UN," kata Benny Setyawan rekan sesama guru saat ditemui suara.com di lokasi mengajar, Rabu (15/4/2015).
Kemarin, Selasa (15/4/2015), menurut Benny, Rio masih mengajar siswa kelas IX.
Dan selama berinteraksi dengan Rio, Benny tidak merasakan sesuatu mencurigakan
Kini setelah Rio ditangkap polisi, kata Benny, Rumah Belajar Clavius bakal kekurangan guru yang mengajar untuk kelas IX mata pelajaran IPA dan Matematika.
“Ya Pak Rio dengan masalah inikan sudah pasti dipecat, makanya kita fokus ke anak-anak saja, kita harus membimbing mereka, agar mereka tidak pengaruh," kata terang Benny.
"Para guru juga akan mengatur jadwal ulang belajar di Rumah Belajar Clavius pascaditinggal Pak Prio yang kini tengah diperiksa Polisi," tambahnya.
Seperti diberitakan, Deudeuh ditemukan terbunuh di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1 nomor 15 C RT/RW 07/010, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 19.00, Sabtu (11/4/2015) malam.
Dia dibunuh Rio yang sudah dua kali menjadi teman kencannya pada Jumat (10/4/2015) malam.
Selain rekaman rekening Deudeuh, Polisi juga menyita sejumlah barang bukti di kasus pembunuhan ini. Di antaranya, empat ponsel merek Samsung, satu buah Macbook Mini, satu buah IPAD, satu buah Laptop, dan uang tunai Rp2,8 Juta yang diambil pelaku.