Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) propinsi Jawa Timur menyayangkan sikap pemerintah Arab Saudi yang tidak menginformasikan pelaksanaan eksekusi pancung Siti Zaenab, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal desa Matarjasah, kecamatan Mlajah, kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Mahfud mengatakan, sikap pemerintah Arab Saudi tersebut telah mencederai diplomasi dengan pemerintah Indonesia.
Menurutnya, sebagai negara yang memiliki hubungan baik dengan Indonesia, sikap pemerintah Arab Saudi patut dipertanyakan.
"Jelas kami sangat menyayangkan sikap pemerintah Arab Saudi yang tidak memberitahukan pelaksanaan eksekusi kepada Pemerintah Indonesia," ujar Mahfud saat berkunjung ke rumah Siti Zaenab, Rabu (15/4/2015).
Di masa mendatang, anggota dewan dari daerah pemilihan Madura ini berharap pemerintah mampu meningkatkan lagi diplomasi dengan Arab Saudi agar tak ada lagi TKI yang dihukum mati.
"Ke depan, para pihak terkait seperti BNP2TKI dan Kemenlu juga harus bergerak cepat agar diplomasi dua negara bisa berjalan maksimal. Kasus Siti Zaenab sendiri terjadi sudah sejak tahun 2000 silam," terangnya.
Seperti diberitakan, Pemerintah Arab Saudi telah melakukan eksekusi mati terhadap WNI bernama Siti Zaenab binti Duhri Rupa.
Zaenab dieksekusi mati di Madinah pada 14 April 2015 pukul 10.00 waktu setempat tanpa pemberitahuan kepada Pemerintah Indonesia. (Yovie Wicaksono)