Suara.com - Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengungkap kasus prostitusi online seperti yang dilakukan akun twitter @Tataa_Chubby.
Pemilik akun dengan nama asli Deudeuh Alfisahrin (26), ditemukan tewas dibunuh teman kencannya beberapa waktu lalu. Pelaku pembunuhannya pun sudah ditangkap polisi.
"Tentunya namanya kan ini kejahatan dunia maya, memerlukan keahlian tertentu dan peralatan yang berimbang. Kita akan bekerjasama dengan instansin terkait untuk memblokir akun-akun seperti itu. Jangan sampai kejadian sudah terjadi dan kita baru bertindak," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadir Reskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Albert TB Sianipar di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurutnya, akun seperti ini tidak hanya satu sehingga sulit untuk melacaknya sendirian. Apalagi, promosi mereka tidak hanya dilakukan dengan akun di twitter saja tapi jejaring sosial lainnya.
Selain itu, kesulitan muncul lantaran sifat akun seperti ini yang pribadi dan kadang menggunakan identitas yang disamarkan.
"Jika mau ditelusuri satu per satu kan pasti tidak akan semudah yang dikatakan," ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat dan media massa untuk mensosialisasikan warning ini. Sebab, pencegahan untuk hal ini tidak bisa dilakukan oleh kepolisian sendirian.
"Selain kerja sama instansi tertentu butuh masyarakat dan media untuk sosialisasikan," ujarnya.
Sementara itu, misteri Deudeuh akhirnya terungkap. Tersangka pembunuhnya adalah seorang guru matematika di salah satu sekolah di Kedoya, Jakarta Barat, Muhammad Rio Santoso (25).
Pelanggan jasa seks Deudeuh dibekuk di tempat tinggal daerah Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, pukul 03.30 WIB tadi. Rio tak lain adalah lelaki beristri yang sedang hamil depalan bulan dan beranak satu.
Keberadaan Rio sempat menjadi misteri selama empat hari atau sejak jenazah Deudeuh, janda beranak satu, ditemukan tak bernyawa di kamar indekos Jalan Tebet Utara, 15-C, Nomor 28, RT 7/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan.