Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Purnama (Ahok) sesumbar tak takut kalau dimakzulkan oleh DPRD Jakarta pasca rekomendasi tim hak angket DPRD yang menilainya melanggar undang-undang dan etika.
Ahok bahkan menyebut sudah siap ikut bertarung dalam Pilkada 2017, atau jika gagal bakal menjadi Kepala Bulog.
"Kalau pemakzulan 2016 berhenti, ya 2017 ikut lagi. Kalau gagal, jadi Kabulog. Tapi kan Pak Jokowi dan Ibu Mega pastinya sama," terang Ahok di Balai Kota, Selasa (14/4/2015).
Dia menuding kalau saat ini yang terus mendorong adanya Hak Menyatakan Pendapat (HMP) DPRD Jakarta adalah politisi Gerindra M. Taufik dan politisi PPP Abraham Lunggana (Haji Lulung).
Namun demikian, bisa saja upaya pemakzulan bakal gagal kalau PDI Perjuangan memastikan diri tidak akan menggunakan haknya untuk menyatakan pendapat yang dimaksudkan untuk memakzulkan dirinya.
"Kuncinya di Pak Pras (Ketua DPRD Jakarta). Paripurna harus jalan tapi PDI P mungkin nggak akan hadir. Kan butuh 3/4 anggota untuk paripurna kan, Pimpinan lainnya seperti PKS semua oke. Pak Pras ngomong ya ada sedikit masalah Pak Taufik dan Pak Haji Lulung tadi," tegas Ahok.
Seperti diberitakan, Tim Angket DPRD Jakarta menilai Ahok melanggar undang-undang dan etika terkait pengajuan rancangan APBD 2015 ke Kementerian Dalam Negeri.
Sementara persoalan polemik APBD sendiri telah usai sejak Kemendagri memutuskan besar anggaran APBD Rp69 triliuan dan kini tinggal tersisa persoalan politik yang terus bergulir.