Tak Sadar Ganggu Buaya, Seorang Pegolf Dicaplok

Selasa, 14 April 2015 | 11:53 WIB
Tak Sadar Ganggu Buaya, Seorang Pegolf Dicaplok
Ilustrasi seorang pegolf di lapangan. [Shutterstock/Samot]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Seorang pegolf harus menderita luka-luka parah pada kakinya, lantaran digigit oleh seekor buaya saat bermain di sebuah lapangan golf di daerah Port Douglas, Queensland, Australia.

Sebagaimana dilaporkan situs BBC, Selasa (14/4/2015), pegolf laki-laki berusia sekitar 70-an tahun itu mengaku mungkin telah menginjak buaya tersebut secara tak sengaja. Hal itu dikatakannya belakangan kepada petugas lapangan golf tempat dia bermain.

Petugas medis di ambulans yang membawanya untuk dirawat, mengatakan bahwa lelaki yang tak disebutkan identitasnya itu mengalami luka robek yang dalam di bagian dekat tulang keringnya. Selain itu, di bagian betisnya juga terdapat sejumlah luka gigitan.

Buaya sendiri dilaporkan menjadi pemandangan yang cukup lazim di beberapa lapangan golf Australia. Biasanya, ada papan tanda peringatan yang memberi tahu keberadaan buaya di kawasan itu.

Menurut petugas polisi yang mengurusi insiden ini, Sersan James Coate, buaya air asin tersebut diketahui berukuran panjang sekitar 1,2 meter. Sang buaya diketahui berada di bagian kolam di posisi lubang (hole) golf ke-11.

"Dia (lelaki itu) menjatuhkan bolanya dekat kolam tersebut, dan saat dia melakukan itu dia telah mengganggu buaya tersebut," ungkap Coate, sebagaimana dikutip ABC.

Lapangan Golf Palmer Sea Reef, tempat di mana sang lelaki mengalami insiden itu, diketahui dimiliki oleh salah seorang politisi sekaligus miliarder Australia, Clive Palmer. Usai kejadian itu, Palmer sendiri turut menyampaikan ungkapan prihatin atas nasib sang pegolf, sekaligus berharap untuk kesembuhannya segera.

"Buaya telah dikeluarkan dari semua menu di properti milik Palmer seusai insiden hari ini," ungkap Palmer pula sembari bercanda.

Menurut salah satu artikel koran The Australian, petugas satwa liar akan segera memindahkan buaya tersebut untuk kemudian dikelola di peternakan buaya atau di kebun binatang.

Buaya diketahui kerap muncul di berbagai tempat, terutama di kawasan Queensland dan Australia Utara. Jumlahnya pun tercatat terus bertambah, terutama setelah hewan itu dinyatakan dilindungi sejak tahun 1971 lalu.

Pada Maret 2014 lalu, pemerintah Australia pun menolak pengajuan proposal kontroversial untuk memperbolehkan perburuan buaya di kawasan Australia Utara. [BBC]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI