Prostitusi Kian Canggih, Bahkan Bisa Booking Lewat Twitter

Senin, 13 April 2015 | 16:34 WIB
Prostitusi Kian Canggih, Bahkan Bisa Booking Lewat Twitter
Ilustrasi PSK. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Salah satu dunia prostitusi yang yang sekarang sedang menjadi sorotan ialah esek-esek online melalui media sosial, di antaranya Twitter.

Disebut esek-esek online karena mereka menggunakan Twitter untuk menjajakan pelayanan esek-esek kepada lelaki hidung belang.

Suara.com mewawancarai salah satu lelaki yang punya banyak pengalaman di dunia prostitusi online. Menurut lelaki dengan nama samaran Jack, tidak sulit menemukan perempuan bisyar atau bisa dibayar di Twitter.

Biasanya, lelaki hidung belang punya cara tersendiri untuk memastikan penjual seks yang akan diajak bertemu asli, misalnya membaca bio atau profilnya. Cewek bisyar asli, kata dia, biasanya menyantumkan beberapa testimoni untuk meyakinkan calon klien.

"Ceweknya juga punya cara untuk memastikan tidak ditipu calon konsumen. Dia akan minta bukti dan mesti dikirim via WA atau BBM dulu. Bila benar, dia akan datang," kata Jack.

Jack bercerita banyak tentang rincian bagaimana proses transaksi terjadi sampai pertemuan.

Jack mengungkapkan di dunia prostitusi online, utamanya Twitter, ada dua macam karakter perempuan bisyar. Ada yang bisa dibooking dan ada juga yang hanya bersedia memberikan gambar atau video dengan tarif tertentu.

Lelaki hidung belang, kata Jack, biasanya tidak terlalu takut dengan adanya penyakit dari kegiatan itu. Mereka merasa yakin si perempuan tidak berpenyakit menular berbahaya.

"Tapi, sebersih-bersihnya mereka, pasti ada kotor juga, bayangin saja," kata Jack.

Seingat Jack, dunia semacam itu baru ada beberapa tahun terakhir atau sejak media sosial booming. Ia berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh perkembangan media prostitusi.

Praktik prostitusi terselubung seperti ini sesungguhnya menjadi perhatian serius pemerintah karena memiliki potensi besar sebagai tempat terjadinya penyebaran HIV/AIDS, mengingat aktivitas mereka sangat sulit dideteksi.

Pemerintah khawatir bila perilaku seks seperti ini tumbuh terus, akan semakin banyak anggota masyarakat yang terkena penyakit menular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI