Keluarga Ikhlaskan Deudeuh "Tata Chubby," Pelaku Harus Dihukum

Senin, 13 April 2015 | 10:32 WIB
Keluarga Ikhlaskan Deudeuh "Tata Chubby," Pelaku Harus  Dihukum
Deudeuh Alfisahrin [twitter@tataa_chubby]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Iqbal (42) berharap polisi segera menangkap pembunuh adik perempuannya, Deudeuh Alfisahrin (29), Senin (13/4/2015). Deudeuh atau dikenal di Twitter dengan akun @tataa_chubby ditemukan tak bernyawa di kamar indekos Jalan Tebet Utara, 15-C, Nomor 28, RT 7/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan, dengan mulut disumpal kaos kaki warna hitam dan leher terlilit kabel, Sabtu (11/4/2015) sekitar jam 19.00 WIB.

"Kita berharap pak polisi secepat mungkin menemukan pelakunya. Kita gak sabar mau tahu siapa orangnya, kok sampai tega sama Evi (nama panggilan Deudeuh di keluarga)," ujar Iqbal ketika ditemui suara.com di kediamannya, Jalan Margonda, Kampung Mangga, RT 5/12, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Jenazah Deudeuh sudah dimakamkan oleh keluarga pada Minggu (12/4/2015) di Tempat Pemakaman Umum Wakaf Kampung Lebak, RT 6/12, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas.

Iqbal mengaku ikhlas dengan kepergian adiknya. Bagi keluarga, ini sudah jalan hidup Deudeuh.

"Kalau kita, keluarga sudah ikhlas, itu sudah kehendak Allah. Tapi kalau namanya hukum, ya harus terus dijalanin," kata Iqbal.

Keluarga berharap setelah pembunuh Deudeuh ditangkap polisi, diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan.

Siapa pembunuh Deudeuh, sampai hari ini belum ketahuan.

"Belum tertangkap," kata Kepala Kepolisian Tebet Komisaris Polisi Ketut Sudarma melalui whatsapp kepada suara.com ketika ditanya apakah pembunuh Deudeuh sudah dibekuk.

Kemarin malam dalam olah tempat kejadian perkara di kamar kos, polisi menemukan sebuah buku berisi daftar tamu kamar Deudeuh. Tetapi, Ketut belum bersedia memberitahu hasil penyelidikan terhadap buku catatan pribadi perempuan berkulit putih itu.

Sejauh ini polisi sudah memeriksa lima saksi, di antaranya pembantu dan penjaga indekos Nomor 28.

Deudeuh dikenal pendiam dan tertutup oleh penghuni indekos. Perempuan yang sering dipanggil Empi di lingkungan indekos itu selama ini diketahui kerap menerima tamu, baik lelaki maupun perempuan, di kamar.

“Tapi saya nggak tahu pasti siapa yang datang sebelum kejadian, soalnya temennya banyak dan kebanyakan itu cowok. Soalnya di sini juga nggak ada CCTV, jadi nggak tahu siapa yang datang terakhir,” kata Anna (22), penjaga kos, kepada suara.com, Minggu (12/4/2015).

Jumat (10/4/2015) malam atau sebelum ia ditemukan meninggal dunia, ia menerima tamu di kamar. Saat itu, Anna dan penghuni kos mendengar suara gaduh, namun dicuekin saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI