Ratusan Ribu Pendemo Desak Presiden Brasil Segera Mundur

Senin, 13 April 2015 | 09:53 WIB
Ratusan Ribu Pendemo Desak Presiden Brasil Segera Mundur
Sejumlah pendemo mengibarkan bendera raksasa bergambar karikatur Presiden Brasil Dilma Rousseff, dalam aksi di Copacabana, Rio de Janeiro, Minggu (12/4/2015) waktu setempat. [Reuters/Ricardo Moraes]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Dalam gelombang demonstrasi terbesar kedua tahun ini di Brasil, ratusan ribu warga negara itu turun ke jalan di lebih dari 100 kota, Minggu (12/4/2015) waktu setempat. Tuntutan utama mereka adalah turunnya Presiden Dilma Rousseff, terutama atas alasan masalah perekonomian dan kasus korupsi di Petrobras, perusahaan migas negeri itu.

Meski jumlah pendemo kali ini masih lebih kecil dibanding sekitar 1 juta massa pada demo 15 Maret lalu, aktivis menilai ini masih menunjukkan kentalnya ketidaksukaan warga terhadap pemerintahan Rousseff. Berdasarkan data survei lembaga Datafolha yang dirilis Sabtu (11/4) pula, sekitar tiga perempat warga Brasil yang berpenduduk lebih dari 200 juta mendukung protes ini.

Nama Rousseff pun seakan menjadi satu elemen pemersatu di antara kelompok-kelompok pemrotes yang berbeda di seluruh negeri, yang rata-rata menggelar aksi damai. Walaupun saat ditanyai, sejumlah pendemo memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang apa (jalan keluar) yang sebenarnya mereka inginkan.

"Yang terbaik mungkin adalah dia (Rousseff) mengundurkan diri, sehingga rakyat tak perlu menderita terlalu banyak lewat (proses) pemakzulan," ungkap Sandra di Giacomo, salah seorang pendemo di Sao Paulo, sebagaimana dirilis Reuters.

Pihak kepolisian Sao Paulo sendiri menyebut bahwa ada sekitar 275.000 pendemo kali ini di daerah tersebut, berkurang dari jumlah sekitar 1 juta pada Maret lalu. Sementara catatan dari Datafolha memperkirakan jumlahnya sekitar 100.000, dengan jumlah pada Maret lalu sebanyak sekitar 210.000 orang.

Sebuah banner raksasa bertulisan "Pemakzulan Sekarang Juga" tampak terbentang di salah sebuah blok di Sao Paulo. Hasil survei Datafolha sendiri menyebut sekitar dua pertiga warga Brasil mendukung impeachment alias pemakzulan terhadap Rousseff, presiden yang baru saja terpilih kembali pada Oktober 2014 lalu lewat keunggulan tipis tersebut.

Hanya saja, hampir dua pertiga pula warga Brasil disebut meragukan jika skandal korupsi Petrobras bakal menjadi jalan untuk diturunkannya Rousseff dari jabatannya. Alasannya adalah karena ada banyak sekali politisi dan pejabat pemerintah di bawah Rousseff saat ini yang diduga terlibat dalam skandal besar itu. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI